Kutemukan Tulang Rusukku yang Diambil-Nya

0
0 views
Kutemukan tulang rusukku
  • Bacaan 1: Kej. 2:18-24
  • Bacaan 2: Ibr. 2:9-11
  • Injil: Mrk. 10:2-16

Dalam kisah penciptaan, manusia diciptakan Allah pada tahap paling akhir dan dikatakan-Nya sebagai ciptaan yang sungguh teramat baik. Pada mulanya, Allah menciptakan laki-laki terlebih dahulu yaitu, Adam baru kemudian Hawa sebagai istrinya.

Dalam kisah itu dikatakan bahwa Hawa diciptakan atau dibentuk dari tulang rusuk yang diambil dari tubuh Adam. Namun jangan dipahami secara harafiah, sebab jika demikian suami yang menikah beberapa kali maka ia kehilangan banyak tulang rusuk?

Dalam ajaran Gereja Katolik, wanita memiliki martabat yang sama dengan pria, segambar atau secitra dengan rupa Allah. Hal ini tertulis dalam Kejadian 1:27 dan ajaran Katekismus Gereja Katolik (KGK) no 369 dan 2334.

Paus Yohanes Paulus II juga memberikan pengajaran tentang martabat dan panggilan wanita dalam keluarga, Gereja serta dunia dalam surat Apostoliknya, Mulieris Diginitatem (MD) serta Familiaris Consortio (FC).

Setelah Allah membentuk wanita (Hawa) dari tulang rusuk Adam dan diserahkan padanya, maka ia berkata:

“Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”

Jadi sejak awal penciptaan, Allah memang telah menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai pendamping yang sepadan. Mereka menjadi satu daging (bukan lagi dua) dan akan meninggalkan ayah serta ibunya. Maka Tuhan Yesus bersabda:

“Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

Perkawinan Katolik adalah perkawinan yang sakral karena diberkati dalam Sakramen Perkawinan (sesuatu yang suci). Maka perasaan cinta dan kasih sayang suami istri harus selalu dipupuk dan dijaga, agar hubungan tetap romantis dan langgeng hingga maut memisahkan.

Hal ini dilengkapi lagi dengan pengajaran Rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Ibrani:

“Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,…”

Pesan hari ini

Aku dipanggil sebagai keluarga dan telah dipersatukan dengan “tulang rusukku” yang telah diambil-Nya, untuk menjadi penolongku yang sepadan.

“Berada disampingmu adalah kebahagiaan terbesar bagiku. Dan kuingin habiskan usiaku hanya bersamamu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here