BARU beberapa menit lalu, di hari Minggu (18/3/18) malam ini, seorang pastor diosesan di Kalimantan Tengah mengontak Sesawi.Net dan kemudian melaporkan kejadian berikut ini.
Seseorang tak dikenal baru saja mengontaknya melalui sambungan telepon HP dan langsung ‘menohok’ sang pastor dan bertanya dengan gaya sok akrab:
- “Bagaimana kabarnya Romo?,” begitu kalimat pembuka.
- “Ho…baik…baik,” kata Romo ini setengah kaget karena disapa dengan nada suara ‘sok akrab’ di ujung gagang HP, namun ia mengaku tidak mengakrabi karakter suara di ujung sana.
- “Nah, Romo sekarang bertugas di mana?,” demikian oknum ini terus mencecar sang pastor dengan gayanya yang sok akrab.
- “Eh…bapak ini siapa ya?,” tanya sang pastor dengan nada penasaran.
- “Saya ..eh…Pastor Paskalis Bruno,” jawab sang penelpon.
- “Hah? Bapak Uskup …ya? Kok sebut diri ‘Pastor’ Bapak Uskup?,” tanya Romo kaget.
- “Aaah…(sebutan) itu sama saja: Uskup kan juga Pastor…,” kata sang penelpon gelap.
Pada titik ini, pastor ini mulai bangkit kesadaran kritisnya. Mana mungkin, Uskup itu ‘sama’ dengan pastor.
Tiba-tiba, ia lalu teringat bahwa beberapa pekan lalu, Sesawi.Net pernah meliris berita beredarnya telepon gelap dari orang tak dikenal yang mengaku diri Uskup dan kemudian mencatut nama Mgr. Paskalis Bruno sebagai identitas diri.
Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM: Penelpon Gelap Catut Nama Uskup Korek Nama dan Kontak Para Pastor
Minta nama Romo Vikjen dan kontaknya
Nah kepada pastor di Kalimantan Tengah ini, oknum penelpon gelap itu langsung ‘to the point’ yakni minta nama dan nomor kontak Vikjen Keuskupan Palangkaraya.
Karena dirasa janggal dan tidak ‘biasa’, maka serta-merta permintaan tersebut tidak dihiraukan.
Pastor itu segera sadar diri bahwa itu cara penipu tengah berusaha memperdaya calon korbannya.
Ngaku Pastor KWI, Penelpon Gelap Desak Operator Beri Nomor Kontak Para Imam
Sekarang, nomor kontak penelpon gelap itu sudah berhasil diidentifikasi dan kasus itu tengah ditangani oleh Direktorat Cyber Crime Polda Kalteng.
Kisah ini bukan rekaan, tapi kejadian nyata dan pastor calon korban itu mengontak Redaksi beberapa menit lalu.
Mari, semua pihak berhati-hati menerima kontak telepon dari orang yang tidak dikenal dan kemudian minta kontak nama dan nomor kontak lingkaran dekat Anda.
Awas dan waspadalah, karena ini Tahun Politik loh.