Bacaan hari ini
- Bacaan 1: Kis 4: 23–31.
- Injil: Yoh 3: 1–8.
SALAH satu penyebab keterpurukan bangsa ini adalah pola hidup dan tata kelola negara yang salah maka disaat dilantik menjadi presiden, Pak Jokowi mencanangkan sebuah tekad dan program Revolusi Mental.
Banyak yang gagap dan lambat memaknai program itu namun lambat laun negeri ini telah bergeser dari pola lama menuju pola yang baru meski masih lambat namun bergerak maju.
Hari ini Tuhan Yesus kedatangan seorang tamu, Nikodemus yaitu seorang Farisi, ahli Taurat serta pemimpin Yahudi (Sanhedrin). Maka ia datang malam-malam agar “para kadal gurun” tidak nyinyir.
Sebuah diskusi dengan bahasa tinggi tentang makna “lahir kembali”.
Nikodemus awalnya gagal paham namun kemudian dengan pencerahan-Nya ia mendapatkan pemahaman yang pas. Orang harus dilahirkan kembali secara Roh agar mampu mengenal Tuhan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia terdiri dari daging dan roh, kedagingan telah membuat manusia berdosa dan mati, maka untuk mendapatkan hidup kembali ia harus dilahirkan secara Roh.
Dalam pembaptisan, seseorang mendapatkan pengampunan dosa, ia menjadi “nol” lagi, dan bersih mata hatinya sehingga mampu mengenal Tuhan. Sebab Roh akan menuntun seseorang kepada Tuhan Allah.
Oleh Roh yang tercurah dalam diri para murid pula maka mereka menjadi berani keluar mewartakan injil. Mereka membiarkan hidupnya dipimpin oleh Roh dan tidak pernah protes kemana Roh akan membawa sebab tahu bahwa jalan itu menuju Tuhan.
“Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh,” demikian sabda-Nya.
Hidup mereka tidak lagi dikuasai oleh kedagingan (duniawi) namun dikuasai oleh Roh Kudus.
Pesan hari ini:
Nikodemus dan para murid membiarkan hidup mereka dikuasai dan dipimpin oleh Roh, oleh pembaptisan maka kita pun juga mendapatkan pencurahan Roh Kudus yang akan memimpin langkah kita menuju hidup bersama Tuhan, meninggalkan cara hidup lama dan terlahir dalam hidup baru, memecahkan Revolusi Mental yang menggumpal.
Mari mulai hidup hemat (dalam hal apa pun), sebab kita belum tahu kapan wabah Coronavirus ini akan berakhir. Terapkan pola hidup baru dan tinggalkan cara hidup lama yang boros.
Bersatu melawan corona