Laku Batin Bukan untuk Dipamerkan

0
406 views
Ilustrasi

Selasa, 14 Juni 2022

  • 2Raj. 2:1.6-14.
  • Mzm: 31:20.21.24.
  • Mat. 6:1-6.16-18.

BERDERMA, berdoa, berpuasa adalah laku batin yang tidak perlu dipertontonkan untuk mendapat pujian orang lain.

Memang ada bahaya praktek keagamaan seperti itu hanya demi dilihat orang, dipuji, dianggap saleh dan berwibawa.

Untuk itu kita ditantang agar kegiatan derma, doa dan puasa didasari pada semangat batin yang akan menghantar kepada Tuhan.

“Botol-botol plastik dan kertas-kertas ini, selalu dikumpulkan oleh bapak itu dan kemudian setiap minggu ada pemulung yang mengambilnya,” kata seorang ibu.

“Bapak itu akan memasukkan uang dari hasil penjualan botol dan plastik serta kertas itu ke dalam kotak derma,” lanjutnya ibu itu.

“Dari dulu saya berpikir untuk mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang daripada dibakar percuma,” jawab bapak itu ketika ditanya.

“Maka ketika saya pensiun, saya punya waktu dan bisa membantu membersihkan sampah di Gereja ini, saya memilahnya,” sambungnya.

“Saya tidak mematok harga dengan para pemulung, mereka membayar sebulan sekali sesuai kerelaannya, dan hasilnya pun saya masukan ke dalam kontak derma,” ujarnya.

“Saya senang Gereja jadi bersih dan bisa sedikit membantu orang lain,” ujarnya lagi.

“Mengapa uangnya tidak kamu ambil, anggap saja sebagai ganti uang lelah?,” sahut ibu itu.

“Niat saya bukan mencari dan jualan barang rongsok, namun ingin merawat kebersihan Gereja. Uang itu hanya bonus dari kebersihan yang tercipta,” jawabnya.

“Saya tidak bisa memberikan banyak, hanya tenaga dan cinta saya pada Gereja yang saya berikan,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“”Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.”

Yesus menghendaki agar doa, derma, dan puasa dihayati secara baru.

Derma harus dipandang sebagai cara untuk berbagi dari diri sendriri agar tidak ada yang berkekurangan.

Yesus menuntut untuk tidak gembar-gembor.

Doa menempatkan seseorang dalam relasi pribadi dan langsung dengan Allah, maka diperlukan keheningan.

Dengan keheningan maka yang ada hanyalah aku dan Tuhan, bukan aku dan HP, bukan aku dan pikiranku yang ngelantur.

Keheningan merupakan cara membangun relasi pribadi dengan Tuhan secara otentik dan mendalam.

Puasa merupakan tindakan matiraga bagi diri sendiri sebagai bentuk ingin menyatukan diri dengan Tuhan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku berderma, berdoa dan berpuasa dengan cara yang tidak dilihat oleh orang lain?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here