Home LUMBUNG GAGASAN Langsing dengan Makan Apa Saja dan Kapan Saja

Langsing dengan Makan Apa Saja dan Kapan Saja

1

St. Ignasius sangat menekankan kesadaran dalam spiritualitasnya. Sejauh penulis ingat, sewaktu masih di novisiat Serikat Yesus, pernah diajarkan bahwa bahkan doa & meditasi pun boleh ditinggalkan apabila tuntutan kerasulan mengharuskan demikian, tetapi examen conscientiae (pemeriksaan kesadaran/pemeriksaan batin) sama sekali tidak boleh dilewatkan oleh seorang Yesuit setiap harinya. Dari situ terlihat betapa pentingnya kesadaran bagi St. Ignasius. Ia berharap bahwa setiap pengikutnya dapat selalu hidup dengan kesadaran penuh akan kehadiran dan cinta Allah, sehingga peka pula akan kehendak dan panggilan-Nya dalam setiap saat dan peristiwa.

Para pengikut St. Ignasius seperti Pater Anthony de Mello SJ juga sangat menekankan kesadaran dalam ajaran-ajaran spiritualitasnya. Dan dari tulisan-tulisannya dapat dipelajari bahwa kesadaran memang menjadi inti bahkan puncak dari spiritualitas apa pun (Zen, Sufisme, dll). Hidup dalam kesadaran dapat dikatakan menjadi kunci kesehatan spiritualitas kita.

Nah apa hubungan semuanya itu dengan upaya melangsingkan tubuh. Ternyata, kesadaran tidak hanya menjadi kunci kesehatan spiritualitas kita melainkan juga kunci kesehatan badan/tubuh kita.

Baru-baru ini penulis mengikuti workshop yang diadakan oleh penerbit PT Gramedia Pustaka Utama bertajuk Hypnolangsing-Menurunkan Berat Badan dengan Makan Apa Saja dan Kapan Saja. Workshop tersebut dibawakan oleh pengarang buku dengan judul yang sama yang diterbitkan juga oleh Gramedia Pustaka Utama, yakni Bapak Juli Triharto (http://www.gramedia.com/index.php/book/detail/9789792252927/HypnoLangsing).

Dalam uraiannya Bapak Juli Triharto memperkenalkan 5 magic rules dalam program pelangsingannya ini:

1. Ketika Lapar, makanlah (kecuali sedang berpuasa).
2. Makanlah apa yang diinginkan.
3. Makanlah dengan penuh kesadaran (eating mindfully).
4. Makanlah sampai tubuh Anda netral (sebelum kenyang).
5. Perbanyaklah jalan kaki (walking mindfully).

Menurut Pak Juli Triharto, metode ini telah membantu menurunkan berat badan banyak orang, ia mengajak atau menampilkan di slide beberapa orang yang sudah berhasil menurunkan berat badan dengan metode ini untuk memberi kesaksian, yang paling dahsyat ada yang turun dari 180 kg menjadi 115 kg.

Namun dalam mempraktekkan 5 aturan yang kelihatan sangat sederhana ini, sejauh yang penulis tangkap sangat diperlukan kesadaran yang cukup tinggi.

Ketika Lapar, makanlah: orang harus dapat membedakan antara lapar fisik dan lapar semu. Lapar fisik itu kalau kita benar-benar lapar. Lapar semu itu misalnya ketika kita mendengar suara ting-ting penjual baso, lalu kita pengin makan baso, atau kita mencium aroma makanan lalu lapar. Untuk membedakan ini kita perlu berlatih mengembangkan kesadaran. Kita makan kalau kita memang lapar secara fisik.

Makanlah apa yang diinginkan: seringkali orang punya kebiasaan memakan bagian makanan di piringnya mulai dari yang dianggapnya tidak enak dulu, baru yang paling enak sebagai gongnya. Itu salah menurut metode ini. Makanlah yang paling enak atau yang paling diinginkan dulu, supaya apabila tubuh kita sudah netral (terpenuhi kebutuhannya) kita tidak perlu meneruskan makan yang kurang enak/kurang kita inginkan. Di sini perlu diasah juga kesadaran untuk memilah makanan apa yang sesungguhnya diinginkan oleh tubuh kita.

Makanlah dengan penuh kesadaran: makan dengan merasakan secara sadar saat mencium aromanya, memotong-motong makanan, lalu memasukkan ke mulut dan mengunyahnya. Selama mengunyah, sendok-garpu-pisau diletakkan, lepas dari tangan kita. Setelah cukup mengunyah lalu ditelan dan dirasakan bagaimana makanan itu masuk ke dalam tubuh. Setelah itu berhenti sebentar, dan “bertanya” kepada tubuh apakah itu sudah cukup atau belum. Begitu seterusnya sampai tubuh kita mengatakan cukup.

Makanlah sampai tubuh Anda netral: proses makan tadi harus berhenti ketika tubuh kita sudah netral (netral ini ada di tahap sebelum kenyang). Dengan latihan kesadaran atas tubuh kita, kita dapat mengetahui kapan tubuh kita sudah cukup menerima asupan makanan dan minuman. Biasanya salah satu tandanya adalah kita menjadi lebih energik dan tidak malah lesu, lemas, apalagi mengantuk.

Perbanyaklah Jalan Kaki: jalan kaki yang dimaksud di sini bukanlah sekadar “menyeret” berat tubuh kita untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Jalan kaki yang diharapkan di sini adalah jalan kaki yang penuh kesadaran. Biasanya ditandai dengan langkah yang sedikit lebih lebar dari biasanya untuk menarik otot-otot pinggul, perut dan kaki. Dan dengan berjalan seperti itu, kita juga dapat merasakan dan menyadari otot-otot kita yang tertarik selama berjalan.

Begitulah, dengan menyadari apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh tubuh kita serta menyadari kapan tubuh merasa cukup, kita dapat dituntun menuju kehidupan yang lebih sehat juga secara jasmani.

Untuk mereka yang bosan apalagi merasa tersiksa dengan diet-diet yang kurang membawa hasil, barangkali tidak ada salahnya mencoba 5 magic rules ini. Kuncinya: kesadaran, kesadaran dan kesadaran.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version