Laporan dari Peru: Rohaniwan Karmelit Beri Bantuan kepada Kaum Marginal

1
196 views
Ilustrasi: Bantuan kemanusiaan berupa paket makanan dari jaringan Karmelit di Peru untuk masyarakat lokal. (Ist)

KEBIJAKAN lockdown sangat cepat dan ketat diberlakukan di Peru.

Seperti yang bisa kita dengar dalam percakapan antardubes perempuan Indonesia di berbagai negara pada hari Selasa (21/4/2020) semalam, kebijakan lockdown di Peru diberlakukan dengan sangat cepat dan pelaksanaannya dilakukan dengan sangat ketat.

Tidak banyak celah untuk melakukan kompromi.

Menurut keterangan Dubes RI untuk Peru HE Ny. Marina Estella Anwar Bey dalam tayangan semalam, pihaknya hanya punya waktu dua hari saja untuk “menyelamatkan” empat turis WNI yang saat itu diketahui berada di wilayah Peru.

Segera setelah kebijakan lockdown diberlakukan, keempat WNI itu langsung disarankan meninggalkan Peru dan pulang ke Indonesia, sebelum semua jalur penerbangann dihentikan.

Para pastor, bruder, dan frater Karmelit di Peru memasak bahan-bahan makanan dan kemudian membagi-bagikan paket bantuan kemanusiaan ini ke rumah-rumah penduduk. (Ist)

Dengan dikawal aparat kepolisian setempat, paket banuan kemanusiaan itu dibagi-bagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Aksi belarasa

Pekan lalu, Presiden Peru mengeluarkan keputusan baru bahwa lockdown akan diperpanjang sampai tanggal 15 Mei 2020.

Di Peru, semua taat dan patuh pada aturan pemerintah demi menjaga kesehatan masyarakat. Padahal, semua juga merasakan ada kesulitan hidup di sana-sini.

Minggu lalu (19/4), Paroki-paroki yang dikelola oleh para pastor Karmelit melakukan aksi belarasa dengan maksud ingin sekedar berbagai kepada masyarakat Peru.

Memasak bahan-bahan dan kemudian membagi-bagikan paket makanan sederhana kepada lingkungan terdekatnya.

Ungkapan empat dan belarasa kepada penduduk setempat di luar Ibukota Lima di Peru, Amerika Latin.

Beberapa pastor, frater, dan bruder Karmelit melakukan aksi “jemput bola”, mendatangi rumah penduduk masing-masing dan mengantar paket bantuan kemanusiaan ini.

Karena masyarakat yang berkekurangan itu ada di luar kota, maka bantuan kemanusiaan itu dimulai dari Paroki Jose Gavez.

Kami yang berada di Ibukota Lima mengirim bahan-bahan ke sana.

Senang bahwa aksi sosial kemanusiaan ini sangat didukung oleh Caritas Peru dan Konferensi Para Uskup Peru.

Menjangkau lokasi sulit.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here