“YA Tuhan Yesus, berikan daya-Mu,
untuk menanggung derita dan beban,
Percaya kami akan firman-Mu, Tuhan,
yang menguatkan iman kami pada-Mu”.
Lagu itu menutup misa requiem untuk mendoakan almarhumah Suster Sisilia Rizky Indriani MC.
Baca juga:
Syair keempat lagu yang berbunyi “Jikalau gandum…” itu terdengar merdu nan syahdu di Kapel Generalat Misionaris Claris dari Sakramen Mahakudus (MC) yang berlokasi di Castel Giubileo, Kawasan Via Salaria, Roma, Italia, Sabtu (29/7).
Di dalam kapel Generalat itu juga terdapat makam Beata Maria Ines Teresa Arias Espinosa, Ibu Pendiri Kongregasi Suster-Suster Misionaris Claris dari Sakramen Mahakudus (MC).
Baca juga:
Misa requiem konselebrasi dalam bahasa Indonesia itu dipimpin oleh Romo Yohanes Berchman Rosaryanto OSC, imam asal Indonesia. Sebelum misa, diadakan doa rosario bersama dalam bahasa Itali. Sejumlah imam, suster, bruder dan umat yang berasal dari Indonesia ikut hadir dalam misa requiem tersebut.
Hadir pula Bapak Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan Antonius Agus Sriyono beserta isteri dan staf Kedubes RI di Vatian. Pak Dubes tidak bisa menghadiri prosesi pemakaman hari Senin (31/7) karena ia sudah harus terbang ke Indonesia pada hari Minggu (30/7) untuk bisa menghadiri acara 7th Asian Youth Day 2018 di Yogyakarta, Jateng.
Pribadi menawan
Dalam homilinya, Romo Rosaryanto OSC mengagumi kesucian almarhumah Suster Sisilia MC. “Saya berani mengatakan bahwa Suster Sisil adalah contoh pribadi yang suci. Ia lebih suci dibanding saya. Kesuciannya tampak dalam hal-hal yang sederhana,” ungkap pastor anggota Ordo Salib Suci ini.
Lebih lanjut, Yesus yang telah bangkit dari kematian itu telah menjadi kekuatan bagi Suster Sisil dalam menjalani hidup panggilan dan sakit yang dideritanya. Yesus menanggung sakit dan penderitaan di salib. Demikian pula Suster Sisil menanggung penderitaannya karena sakit.
Peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus menginspirasinya untuk tidak mengeluh atas sakitnya.
“Ia sering mengucapkan Selamat Paskah kepada saya daripada Selamat Natal. Baginya, Paskah adalah pondasi imannya. Suster Sisil selalu ceria, murah senyum, dan ramah. Meski pandai, ia tidak sombong, dan tetap berperilaku sederhana,” tutur Romo yang ditahbiskan menjadi imam bersamaan dengan Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC pada tanggal 26 Juni 1996 ini.
Lulus sangat memuaskan
Sebelum menjadi anggota Misionaris Claris dari Sakramen Mahakudus (MC), Suster Sisil sudah menyelesaian studinya S1 Psikologi di Bandung. Suster yang punya hobi menyanyi dan bermain musik ini mengucapkan kaul pertamanya sebagai biarawati MC pada tanggal 12 Desember 2004.
Lalu ia diutus kongregrasi untuk studi lanjut psikologi di Universitas Salesian di Roma dan akhirnya berhasil lulus dengan predikat Sangat Memuaskan pada tahun 2009. Ia memang dikenal suster yang suci dan smart. Kaul kekal diikrarkannya pada tanggal 7 Desember 2010.
Anak ke-3 dari empat orang bersaudara ini lahir di Bandung, 22 Februari 1978. Ia adalah buah hati perkawinan dari Pasutri FX Priyo Budisantoso dan Ibu Irene Mirna. Lama sekali keluarga ini tinggal di Bandung. Ketika sang ayah sudah pensiun, keluarga itu memilih pindah ke kampung halaman di Sleman sejak tiga tahun yang lalu. Mereka sekarang menjadi umat Paroki St. Yoseph Medari, Sleman, Yogyakarta.
Kedua orangtuanya ditemani kakak sulungnya, Agnes, telah tiba di Roma hari Rabu (26/7). Mereka dikabari, jika Suster Sisil telah terbaring lemah di Rumah Sakit Gemili, Roma, sejak 16/7.
Ia menderita sakit kanker limfoma, dan itu berakibat infeksi di seluruh tubuhnya.
Ia menghembuskan nafas terakhir dengan ditunggui oleh kedua orangtuanya, kakak sulungnya, dan Madre Martha Gabriel MC, pada hari Jumat (28/7) pukul 18.15 waktu Roma.
Mengurus visa 3 Hari
“Baru tadi malam saya melanggar perintah ayah saya. Dulu ayah saya berpesan, menjadi laki-laki itu pantang menangis. Tetapi saat berdoa untuk Suster Sisil bersama para suster tadi malam saya menangis. Mendengar cerita Mbak Agnes, kakak Suster Sisil, atas perjuangan Suster Sisil menjadi biarawati dan sakit yang dideritanya, saya menjadi terharu dan menangis,” tutur Bapak Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan Antonius Agus Sriyono dalam sambutannya seusai misa requiem.
Lebih lanjut, bagi Agus, Suster Sisil adalah saksi mata Yesus yang hidup dan bangkit. Tuhan sudah mengatur segala sesuatu. Bagi orang beriman, tidak ada yang kebetulan. Tuhan sudah punya rencana yang indah.
“Kami berusaha membantu keluarga Suster Sisil bisa datang ke Roma. Ini sungguh sebuah anugerah. Mengurus visa ke Italia dalam waktu 3 hari bisa langsung beres. Biasanya butuh waktu 20-30 hari. Dalam damai, Suster Sisil bisa menghadap Allah didampingi kedua orangtua dan kakaknya,” urai Agus Sriyono.
Kehilangan sosok suster ramah
Di akhir sambutannya, Agus atas nama pribadi dan Pemerintah Indonesia serta segenap WNI yang ada di Roma mengucapkan ikut sedih dan berdukacita atas dipanggilnya Suster yang pandai memasak dan menyanyi ini.
“Kita semua merasa kehilangan dan berdukacita atas kepergian Suster Sisil. Semoga Suster Sisil damai abadi di surga dan menjadi pendoa kita,” pungkas Agus.
Selain Agus, pihak keluarga yang diwakili Bu Agnes juga memberi sambutan dan mengucapkan terimakasih kepada Kongregrasi MC, Bapak Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan, dan para pelayat yang sudah hadir.
Juga ada sambutan dari Madre Martha Gabriela MC yang mengaku bangga dan bersyukur atas kehadiran Suster Sisil yang telah mewarnai karya Kongregrasi MC. Kongregasi MC telah disahkan Tahta Suci pada tanggal 22 juni 1951.
Tersebar di 14 negara
Kini, Misionaris Claris telah tersebar di 14 negara di America, Eropa, Asia, Afrika dan berpusat di Roma – Italia. Setelah membuka misinya di beberapa negara, pada tanggal 15 September 1960 datanglah para pioner Misionaris Claris (MC) ke Indonesia.
Suster Sisil adalah salah satu buah dari kehadiran para suster MC di Indonesia.
PS: Redaksi mengucapkan terima kasih kepada para jaringan kerja Sesawi.Net yakni para kontributor di Roma dan beberapa tempat lainnya yang telah berkenan mengirim foto-foto berharga ini, antara lain Pak Herry dari Surabaya, Br. Yuwono SCJ dan Romo Yohanes Gunawan Pr –keduanya di Roma.
Selamat jalan Sr. Sisil… Kami teman2 koormu di Bandung hny bisa mengantarmu dgn doa….
Mohon info dr redaksi, apa teman kami Sr. Carla Nugroho,MC tdk berada di sana? Krn dr foto tdk terlihat, pdhl mereka berdua cukup dekat..
selamat siang ibu dessy,
kami coba tanyakan rekan kerja kami di roma.
Selamat jln Sr.Sisil. …baru bln April kmrn saya beserta rombongan ziarah dr.Jogja berkunjung ke Roma dan menginap di Biara MC. Sr.Sisil Sungguh pribadi yg luar biasa buat kami. … Semoga berbahagia dalam kehidupan abadi bersama Bapa disurga. We love you Sr.Sisil. …
mari kita doakan almarhumah.
R.I.P Suster Sisilia …. takkan terlupakan kenangan waktu sama sama tergabung di KMK Unpad baik saat kuliah agama atau saat retret di lembang dan yogya … Semoga tenang kau disisiNYA amien
Mari kita doakan alm.
Angel of peace