SPIRITUALITAS Ignatian mengajak orang menjadi peziarah sejati, tidak pernah berhenti tetapi senantiasa mencari. Hidup masih berjalan, maka lanjutkan hidup. Selama masih hidup, tidak ada kata berhenti atau mandeg.
Romo Kris menjelaskan bahwa Ignatius mengajarkan agar tidak mematikan diri pada suatu konsep. “Hidup tidak didasarkan pada kata ‘dulu’. Bergeraklah, lanjutkan terus hidupmu”.
Tugas di Pulau Buru – Maluku Tengah
Romo Alex Dirja SJ yang juga hadir di acara malah menggunakan istilah lain tentang peziarah sejati sebagai adventures spirit. Pastor yang sudah mengecap banyak garam hidup ini mensyeringkan beberapa pengalaman hidupnya terkait penziarahan.
Romo Alex Dirja pernah ditugaskan di Pulau Buru, Maluku Tengah, di tahun 1967. Saat dia dipanggil untuk penugasan tersebut, langsung dia menjawab siap berangkat besok. Demikian juga ketika ditugaskan ke Timor Leste, dengan segera ia mengiyakan.
Oleh almarhum Mgr. Leo Soekoto SJ, dia kemudian ditugaskan menjadi formator calon imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta.
Romo Alex menyitir ucapan Beato Petrus Faber (kadang ditulis nama Perancisnya: Pierre Favre): “Kalau kamu tidak bisa berdoa, jangan-jangan kamu tidak bekerja, tidak kenal dan tidak bersentuhan dengan dunia.”
Launching Buku “Spiritualitas Yesuit dalam Keseharian”: Tuhan Ada di “Pasar” (2)
Selalu optimis
Jesuit dikenal sebagai orang yang optimis, tidak kehilangan harapan. Penderitaan tidak dipandang sebagai sesuatu yang galau, tetapi kesempatan untuk bersyukur ada Allah.
Romo Kris dalam penutup menceritakan bahwa Tuhan selalu pintar membelokkan keputusan yang keliru ke jalan yang benar.
Sebagai frater, ia pernah ditugaskan membantu sebuah sekolah. Ia mengalami kesulitan menangani banyaknya tugas yang harus dia kerjakan. Waktu ia mengeluhkan hal itu ke romo provinsial, maka diperoleh jawaban singkat begini: “Tugas itu dari Tuhan, maka kembalikan ke Tuhan.”
Romo Kris akhirnya sadar bahwa sebagai SJ alias sahabat Yesus berarti harus bekerja bersama Yesus. Maka Romo Kris lalu berdoa kurang lebih demikian: “Tuhan, bagian saya tiga, jatah-Mu tujuh ya.”
Sejak doa penyerahan itu, semua pekerjaan bisa dia tangani dengan baik.
“Tujuh bagian tersebut dikerjakan Tuhan melalui saya,” sambung Romo Kris menutup sharing disambut applaus meriah dari peserta. (Selesai)