Lebih 200 Imam Italia Mati karena Terpapar Covid-19

MENURUT surat kabar Katolik sangat berpengaruh di Italia Avvenire, lebih dari 76.000 orang yang telah meninggal karena COVID-19 di Italia dalam 11 bulan terakhir, ternyata 200 lebih korbannya adalah para imam.

Rabu (7/1/2021) lalu, Avvenire mempublikasikan bahwa sudah empat imam meninggal sejak awal tahun 2021.

Jumlah korban kumulatif sekitar satu kematian setiap satu setengah hari sejak pandemi dimulai.

Avvenire juga melaporkan hingga awal Januari 2021 ini, sekitar 204 imam di seluruh kawasan Italia – banyak di antaranya masih aktif melayani komunitas- telah meninggal.

Mayoritas korban meninggal karena terpapar covid-19 itu berusia 70-an dan 80-an. Sedangkan, korban paling belia adalah Pastor Alfredo Nicolardi (58) dari Keuskupan Como.

Ia meninggal 31 Desember lalu. Sudah mulai opname sejak 8 Desember, namun kondisinya terus memburuk. Dan tepat sebelum harus diinkubasi, ia meminta seorang imam tamu untuk memberikan absolusi ‘melalui kaca’ yang memisahkan mereka.

Pastor Matteo Mpampanye kelahiran Kongo di Afrika dan melayani paroki selatan Salerno, meninggal 1 Desember pada usia 51 tahun.

Sementara itu, hunian kaum religius perempuan terus menjadi hot spot penularan, bahkan dalam beberapa kasus menjangkiti hampir semua warga.

Misalnya, 104 dari 114 biarawati yang tinggal di sebuah biara di kota Bagnoregio, Italia Tengah, dinyatakan positif COVID-19 pertengahan Desember lalu.

Menurut laporan setempat, peristiwa itu terjadi setelah para suster menghadiri pertemuan doa dengan kelompok biarawati lainnya.

Hanya beberapa hari kemudian dan di provinsi yang sama di Viterbo, sekitar 70 suster yang tinggal di sebuah biara di Tuscany dinyatakan positif.

Menurut laporan Avvenire edisi terbit Minggu (3/1) lalu, dari 45 suster yang dinyatakan positif COVID-19 di tempat tinggal Cervia, dekat Ravenna, 10 orang telah meninggal karena penyakit menular itu.

Sumber: Indian Matters