BERIKUT ini kami tampilkan beberapa lokasi sejumlah biara susteran Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah –biasa disebut OSA– di beberapa tempat di Indonesia.
Di biara-biara susteran OSA inilah, tinggal para suster OSA. Mereka berkarya di bidang layanan kesehatan, pendidikan formal dan asrama dari tingkatan PAUD-SD-SMP-SMK/SMA, pastoral dan katekese membantu paroki lokal setempat.
Banyak tantangan di medan pastoral
Di wilayah Keuskupan Ketapang di Kalbar, medan pastoralnya penuh tantangan “jebakan Batman”. Itu karena begitu keluar dari Kota Ketapang, maka yang ditemui adalah semua akses jalan masih bertekstur tanah liat.
Jalan-jalan non aspal ini akan “bermetamorfosis” menjadi becek dan berubah menjadi aliran “sungai” penuh kobangan lumpur pekat di waktu musim hujan. Sebaliknya, jalanan itu akan berubah menjadi lautan debu di kala musim kemarau.
Itu di jalanan. Namun, para suster OSA ini juga sering “ditemukan” ada di aliran sungai; kadang sungai-sungai kecil, namun juga aliran sungai dengan arus sangat “liar” penuh “jebakan Batman” berupa jeram yakni pusaran air memutar di tengah himpunan bebatuan cadas.
“Guru sejati”
Jadi, para suster OSA itu sepertinya “ada di mana-mana”.
Ya, mereka itu ada di biara susteran, juga ada di jalanan hutan atau kawasan pedalaman sepi manusia, namun juga sering terlihat di atas sampan atau ruang “kabin” perahu motor, saat mereka melakukan turne menyusuri aliran sungai ke daerah hulu karena tiadanya akses jalan darat.
Itulah sebabnya, tentang keberadaan para suster OSA di wilayah reksa pastoral Keuskupan Ketapang ini, Bapak Uskup Keuskupan Ketapang tanpa ragu menyebut mereka “guru sejati” lantaran berani meninggalkan zona nyaman, melihat “pasar” dan berkarya di sana.
Mereka yang merasa tertarik ingin mengenal lebih dekat Kongregasi Suster OSA, maka biara susteran OSA menjadi tempat paling ideal untuk menimba pengetahuan dan seluk-beluk spiritualitas dan karya mereka.