Home BERITA Lectio Divina 03.01.2022 – Berkeliling, Mengajar, dan Memberitakan Injil

Lectio Divina 03.01.2022 – Berkeliling, Mengajar, dan Memberitakan Injil

0
Banyak orang mengikuti Yesus, by He Qi

Senin. Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan (P)

  • 1Yoh. 3:22-4:6
  • Mzm. 2:7-8.10-11
  • Mat. 4:12-17.23-25 

Lectio

12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. 13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, 14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:

15 “Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, — 16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.” 17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.”

23 Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. 24 Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.

25 Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.

Meditatio-Exegese

Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali.

Setelah pembaptisan (Mat 3:13-17) dan penaklukan atas sang penggoda selama 40 hari puasa (Mat. 4:1-11), Yesus kini telah siap untuk melaksanakan tugas perutusan dari Bapa-Nya. Saat itu Ia mendengar bahwa Yohanes telah ditangkap Herodes Antipas atas kecamannya pada perkawinan yang tidak halal (Mrk. 1:14),

Yesus menyingkir dari wilayah Sungai Yordan dan pergi ke daerah Galilea, tempat Ia dibesarkan. Melukiskan penangkapan Yohanes, Santo Matius menggunakan kata παρεδοθη, peredothe, dari kata kerja aktif παραδιδωμι, paradidomi, menyerahkan, menangkap.

Dalam Injil kata ini digunakan pada peristiwa Yohanes Pembaptis diserahkan atau ditangkap. Kata ini juga digunakan pada Yesus, yang diserahkan ke tangan manusia, yakni: mula-mula kepada penguasa Yahudi, kemudian, kepada penguasa Romawi.

Kelak kata ini digunakan juga untuk para murid yang diserahkan kepada pelbagai penguasa dunia karena mereka mewartakan Injil.

Akhirnya, kata ini bermuara pada penggunaan dalam Ekaristi, saat dalam konsekrasi imam berkata: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu, Hoc est enim Corpus meum, quod pro vobis tradetur.

Yesus telah meninggalkan Nazaret dan keluarga-Nya. Pengalaman pahit mungkin melatarbelakangi keputusan-Nya meninggalkan desa tempat Ia dibesarkan. Ia ditolak di sana (bdk. Luk. 4:16-30). MakaIa memutuskan untuk tinggal di Kapernaum, di tepi Danau Genesaret, di tanah Zebulon dan Naftali (Mat. 4:13).

Ia pergi dan diam di daerah itu untuk memenuhi nubuat Nabi Yesaya tentang daerah yang pertama kali dijajah oleh Asyur pada tahun 733 SM, “Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu.

Kalau dah TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalaulun ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. 

Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.” (Yes. 9:23-9:1; bdk. Mat. 4:15-16). 

Santo Matius rupanya memperluas makna tanah Zebulon dan Naftali; tidak hanya mencakup wilayah utara Palestina, tetapi seluruh daerah Mediterania, termasuk Siria, tempat ia membina jemaat.

Dan, akhirnya, tanah yang diacu meluas sampai ke seluruh penjuru angin, semua bangsa (Mat. 28:19). 

Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!

Kabar tentang pemenjaraan Yohanes Pembaptis mendorong Yesus untuk segera memulai tugas perutusanNya.

Pesan Yesus sama dengan pesan Yohanes, tetapi dengan makna yang lebih dalam. Sebab Dia sendirilah Kerajaan itu.

Ia yang menyerukan (Mat. 3:2), “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”, Paenitentiam agite; appropinquavit enim regnum caelorum.

Tuntutan-Nya sangat mendalam, mengajak semua pendengar-Nya meninggalkan situasi dan kecenderungan untuk memberontak melawan Allah, dan berbalik memihak Allah.

Tiap pendengar-Nya diajak untuk menatap wajah-Nya yang penuh kerahiman dan belas kasih. Ungkapan yang digunakan Santo Matius μετανοειτε, metanoeite, bentuk perintah dari kata kerja μετανοέω, metanoeo, bertobat, mengubah pikiran, mengubah hati.

Di samping itu, Yesus mengambil peran sebagai Terang. Sang Terang menghalau kegelapan, dosa dan maut. Maka, semua orang yang mendengar pesan-Nya diajak untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa.

Santo Matius mengutip pesan Nabi Yesaya untuk membesarkan hati jemaatnya, “Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang” (Mat 4:16).

Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea

Yesus tidak pernah berhenti mewartakan Kerajaan-Nya. Ia tidak pernah menunggu orang untuk menjumpai-Nya. Tetapi Ia pergi dan menjumpai semua orang. Ia ambil bagian dalam pertemuan warga, di sinagoga.

Dalam kesempatan perjumpaan itu Ia mewartakan pesan Bapa. Juga, orang-orang membawa padaNya yang sakit, kerasukan.

Yesus tidak menolak mereka, tetapi menerima dan menyembuhkan. Tugas pelayanan penyembuhan menjadi bagian penting karya pewartaan Kabar Baik dan menyingkapkan tanda kehadiran KerajaanNya.

Warta tentang karya pelayanan-Nya di Kapernaum tersebar ke seluruh wilayah Galilea, bahkan mencapai Siria, Yudea, seberang Sungai Yordan dan Dekapolis, bahkan, menembus Yerusalem. Di tempat-tempat itulah tumbuh dan berkembang komunitas  iman yang dibina Santo Matius.

Seiring dengan persebaran kabar tentang karya pelayanan Yesus, makin sadarlah bahwa warta Injil juga selalu menghadapi perlawaan dan kesulitan.

Di tengah perlawanan dan kesulitan para pewarta tidak boleh berkecil hati, karena masing-masing disertai oleh Sang Terang, yang menghalau kegelapan.

Katekese

Terang yang benar dinyatakan kepada bangsa-bangsa asing. Santo Chromatius, uskup Aquiela, Italia, Santo Yohanes Chrysostomus dan Santo Hieronimus, wafat 406:

“Penginjil mengingatkan akan nubuat nabi, Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, — bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.’ (Mat. 4:15-16).

Dalam kegelapan macam apa? Tentu, dosa karena kebodohan. Terang macam apa yang mereka lihat? Tentang terang ada tertulis: “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia” (Yoh. 1:9).

Terang ini adalah Terang yang dinyatakan oleh nabi yang jujur, Simeon, dalam Injil Lukas, “Terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” (Luk. 2:32).

Terang itu telah terbit seperti yang dinubuatkan Daud, saat ia bermadah, “Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil” (Mzm. 112: 4).

Juga, Nabi Yesaya bernubuat bahwa Terang akan datang untuk menyinari Gereja, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu” (Yes. 60: 1).

Mengenai Terang itu, Nabi Daniel bernubuat, “Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya” (Dan. 2:22), yaitu, Anak bersama dengan Bapa, bahkan sama seperti Bapa, yang adalah Terang, demikian juga Anak adalah Terang.

Dan Daud juga bermadah dalam mazmur: “Di dalam terang-Mu kami melihat terang” (Mzm. 36:9), karena Bapa dilihat dalam Anak, seperti yang difirmankan Tuhan kepada kita dalam Injil: “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14:9). 

Dari Terang yang benar, sesungguhnya, Terang yang sejati berasal.

Dan dari Yang tak kelihatan berasal Yang kelihatan. Santo Paulus menulis tentang Tuhan kita, “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.” (Kol. 1:15)” (dikutip dari Tractate On Matthew 15.1)

Oratio-Missio

  • Tuhan, Engkaulah Sang Hidup dan Terang dunia. Bantulah aku agar sabda-Mu meresap dalam hatiku dan mengubah seluruh hidupku, agar aku dapat menyaksikan kuasa dan kemuliaan-Mu. Bantulah aku untuk memilih jalan-Mu dan melakukan apa yang berkenan kepada-Mu.
  • Apa yang perlu aku lakukan agar terus bersuka cita karena menjadi pewarta Kabar Sukacita?

Exinde coepit Iesus praedicare et dicere: “Paenitentiam agite; appropinquavit enim regnum caelorum  -Matthaeum 4: 17.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version