Senin. Hari Biasa Pekan Prapaskah I (U)
- Im. 19:1-2.11-18.
- Mzm. 19:8.9.10.15.
- Mat. 25:31-46.
Lectio
31 “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. 35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. 41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. 46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”
Meditatio-Exegese
Apabila Anak Manusia datang
“Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” (Mat.25:31). Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan kuasa. Yesus mengenakan gelar Anak Manusia seperti visio, penglihatan Nabi Daniel (Dan. 7:13-14). Gelar ini dikenakan pada Yesus berkali-kali (Mat. 8:20; 9:6; 10:23; 11:9; 12:8, 32, 40; 13:37, 41; 16:13, 27-28; 17:9, 12, 22; 19:18; 20:18; 24:27, 30, 37, 39, 44; 25:31; 26:2, 24, 45, 64).
Kedatangan-Nya yang kedua sangat berbeda dengan kedatangan-Nya yang pertama. Pada saaat kedatangan pertama, Ia mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba (Fil. 2:5-11). Ia dikandung oleh Ibu Maria dan lahir di antara binatang ternak di Betlehen, dibungkus dengan kain lampin dan dibaringkan di palungan (Luk. 2:7).
Sebagai manusia, Ia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Mat. 8:20). Perendahan diri serendah-rendahnya bertujuan agar Ia bisa tinggal tinggal dengan dengan kita, penuh kasih kasih karunia dan kebenaran (Yoh. 1:14) dan dapat menarik semua orang datang pada-Nya (Yoh. 12:32).
Maka, pada kedatangan-Nya yang kedua, tiada lagi tersedia saat untuk mengundang dan memikat hati manusia untuk datang pada-Nya. Tiada lagi perendahan diri. Yesus datang datang dalam seluruh kemuliaan dan kuasa di hadapan seluruh bangsa manusia.
Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang
Anak Manusia bertindak seperti gembala. Ia memisahkan seorang dari pada yang lain, seperti gembala memisahkan domba di sisi kanan dan kambing di sisi kiri. Ia tidak melakukan kesalahan dalam memilah, karena tahu pasti mana domba dan mana kambing. Yesus tidak menghakimi (bdk. Yoh. 3:17; 12:47).
Masing-masing oranglah yang menghakimi diri sendiri berdasarkan apa yang mereka lakukan pada mereka yang kecil dan disingkirkan.
Kepada yang ada di sebelah kanan, Ia bersabda, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku” (Mat. 25:34). Ia menyebut mereka diberkati, karena mereka menerima berkat yang dijanjikan Allah kepada Abraham dan keturunan-Nya (Kej. 12:3). Karena itu, mereka dipersilakan masuk ke dalam Kerajaan-Nya.
Salah seorang dari saudara-Ku
Kelayakan untuk menempati sisi kanan atau sisi kiri Sang Raja ditentukan oleh tolok ukur yang telah diwartakan sejak semula, yakni: melakukan amal kasih kepada sesama manusia, terutama kepada yang miskin dan disingkirkan: makan, minum, tumpangan, pakaian, perawatan dan kunjungan.
Yesus menggemakan tuntutan Hukum Taurat yang menuntut orang kaya menyisakan panenan agar para janda dan anak yatim piatu mendapatkan makanan (Im. 19:9-10); para majikan harus membayar upah butuh harian tepat waktu, karena mereka tergantung dari upah itu untuk makan sehari-hari (Ul. 24:15).
Hukum Tuhan itu menyatakan, “Seorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas (Kel. 22:22). Nabi Amos mengecam mereka, “yang memeras orang lemah, yang menginjak orang miskin.” (Am. 4:1).
Dan Nabi Yesaya menyerukan kehendak Allah, “Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri.” (Yes. 58:6-7).
Santo Matius menggunakan ungkapan αδελφων μου, adelphon mou, dari kata benda, adelpho, saudaraKu. Seluruh tuntuan Hukum Taurat dan para nabi digenapi dalam diri-Nya. Ia hadir dan dan dapat dijumpai dalam diri orang yang hina.
Kepada mereka, saudara Yesus, seluruh tindakan kasih harus dilakukan.
Sabda-Nya (Mat. 25:40), “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”, Amen dico vobis: Quamdiu fecistis uni de his fratribus meis minimis, mihi fecistis.
Katekese
Kenalilah Yesus. Santo Augustinus dari Hippo, 354-430.
“Kristus sekaligus berdiam di atas dan di bawah – di atas dalam diri-Nya sendiri, di bawah dalam diri umat-Nya. Takutlah pada Kristus yang berdiam di atas; dan kenalilah Ia yang tinggal di di bawah.
Di sini, Ia hidup miskin, bersama dengan dan dalam diri kaum miskin. Di atas sana Ia kaya, dan berdiam bersama Allah.
Mohonlah anugerah pada Kristus yang berdiam di atas. Kenalilah Dia yang berdiam di sini pada saat Ia membutuhkan pertolonganmu.” (Sermon 123, 44).
Oratio-Missio
Tuhan, kuasailah dan aturlah hidup-Ku. Semoga kasih-Mu mengarahkan hatiku untuk selalu memikirkan, melakukan dan mewartakan belas kasih dan kehendak-Mu. Amin.
- Apa yang perlu aku lakukan untuk mengenali Kristus yang diam di sini (lih. Yes 8:6-7)?
“Amen dico vobis: Quamdiu fecistis uni de his fratribus meis minimis, mihi fecistis” – Matthaeum 25:40