Kamis. Perayaan Wajib Santo Benediktus (P)
- Hos 11:1-4.8c-9
- Mzm 80:2ac.3b.15-16
- Mat 10:7-15
Lectio
7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.”
Meditatio-Exegese
Kerajaan Surga sudah dekat
Inti Kabar Sukacita, Injil (Mat 10:7): Kerajaan Surga sudah dekat, Appropinquavit regnum caelorum. Yesus mengutus para murid untuk pergi dan berbicara atas nama-Nya dan melakukan kegiatan pelayanan atas kuasa-Nya. Bagi-Nya Kerajaan Surga sudah hadir di sini dan sekarang ini.
Kehadiran Kerajaan Allah terjadi pada saat yang penuh rahmat, καιρος, kairos (Mrk. 1:15), sekarang ini dan di sini. Ia hadir seperti benih sesawi yang ditaburkan di tanah. Yang dibutuhkan cuma perawatan tanah, siraman air dan pemupukan, agar tumbuh dan berkembang.
Berbeda dengan Yesus, orang tidak mau mengenali dan menyadari tanda kehadiran kerajaan itu (bdk. Luk. 17:21). Kaum Farisi menanti datangnya Kerajaan Surga hingga seluruh bangsa melaksanakan hukum dengan rinci dan benar.
Sedangkan kaum Esseni, yang tinggal sebagai rahib di Qumram, mengharapkan penghancuran total seluruh kuasa jahat, agar, pada saat itulah, Kerajaan Surga ditegakkan.
Yesus tidak menghendaki para murid-Nya berkhotbah tentang ajaran atau doktrin, peraturan keagamaan atau peribadatan yang megah dan meriah. Ia menuntut para murid melakukan apa yang dilakukan-Nya: menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta, dan mengusir setan.
Tindakan konkrit ini bermakna bahwa semua murid Yesus harus mau bekerja, melayani mereka yang disingkirkan dan diabaikan dalam komunitas manusia yang memilih berpihak pada Mamon atau Beelzebul. Dengan memerangi kekuatan dan kuasa setani, penyakit, ketakutan dan penindasan, Yesus mengundang para murid untuk meyakini zaman baru, zaman Mesias, sudah dimulai.
Zaman baru dialami sekarang, ketika para murid mewujud-nyatakan doa yang diajarkan-Nya, Bapa Kami. “Datanglah KerajaanMu; Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Surga.”, Adveniat regnum Tuum; Fiat voluntas tua sicut in caelo et in terra.
Berilah salam kepada mereka
Pemberita Injil hanya diperkenankan membawa damai sejahtera. Damai itu dianugerahkan di dalam hati saat dibaptis dan harus ditumbuh kembangkan serta diwartakan kepada segala makhluk.
Saat mewartakan, tiap pribadi menetap di satu rumah, mencari tempat berpijak yang mau menerima damai Tuhan. Dalam komunitas baru dibangun praktek hidup bersama yang berpusat pada Kristus, suatu gaya hidup yang menghormati hak asasi manusia, keutuhan alam ciptaan dan merengkuh segala bangsa.
Pasti, corak hidup komunitas yang berpusat pada Kristus tidak akan disukai oleh mereka yang memusatkan diri pada eksloitasi terdahadap sesama, alam ciptaan dan apa pun yang dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri.
Para pewarta hanya memusatkan perhatian pada bagaimana Warta Gembira menyebar di antara umat mansusia.
Para pemberita Injil hanya mengabdi kepada Allah. Mengabdi kepada Allah menjadi wujud nyata spiritualitas “miskin di dalam roh” (Mat. 5:3). Mereka membebaskan dari kerakusan akan emas, perak atau tembaga.
Dengan tidak mengikatkan diri pada kerakusan akan harta milik, warta Kabar Gembira tidak menjadi skandal antara salam damai dan ‘salam tempel’, menuntut layanan dengan 30 keping perak (Mat. 26:15).
Namun demikian, para pemberita Injil harus mendapatkan jaminan hidup wajar dari penerima warta Injil. Para pewarta Injil selalu membutuhkan doa dan dukungan melalui pemberian wajar untuk mendukung karya mereka.
Siapa pun yang menolak pemberita Injil dan wartanya akan menghadapi pengadilan yang lebih berat dari Sodom dan Gomora. Tetapi, sebelum penghakiman itu datang, Ia selalu menawarkan belas kasih tanpa batas.
Katekese
Anugerah kuasa untuk berkuasa bersama Tuhan. Santo Hilarius dari Poitiers, Bapa Gereja, 315-367 :
“Seluruh kuasa yang dimiliki Tuhan dianugerahkan kepada para Rasul! Mereka yang dipurwarupakan dalam ganbar dan keserupaan dengan Allah dalam Adam sekarang menerima gambar dan kesempurnaan yang sempurna dari Kristus.
Mereka telah diberi kuasa yang tidak ada bedanya dengan kuasa yang dimiliki Tuhan. Mereka yang pernah terikat di dunia sekarang menjadi terikat di surga. Mereka akan mewartakan Kerajaan Surga sudah datang, agar gambar dan keserupaan dengan Allah sekarang didukung dengan kebenaran, sehingga semua orang kudus yang menjadi ahli waris surga dapat meraja bersama Tuhan.
Mereka memiliki kuasa menyembuhkan yang sakit, membangkitkan yang mati, mentahirkan yang kusta dan mengusir setan. Apa pun luka dan kehancuran pada tubuh Adam yang disebabkan karena mengikuti bujukan setan, biarkan para Rasul menghapusnya dengan ambil bagian dalam kuasa Tuhan.
Dan agar mereka memperoleh keserupaan yang penuh dengan Allah seperti dinubuatkan dalam Kitab Kejadian, mereka diminta memberikan dengan cuma-cuma apa yang terima dengan cuma-cuma pula (Mat 10:8). Maka anugerah yang diberikan dengan cuma-cuma harus disebarluaskan pula dengan dengan cuma-cuma.” (Commentary On Matthew 10.4)
Oratio-Missio
Tuhan, semoga sukacita dan kebenaran Injil mengubah hidupku agar mampu bersaksi tentangnya di sekitarku. Kuatkanlah aku agar mampu mewartakan kebenaran-Mu ke mana pun aku pergi. Amin.
- Apa yang perlu kulakukan untuk menghadirkan Kerajaan Allah di lingkunganku terdekat?
Infirmos curate, mortuos suscitate, leprosos mundate, daemones eicite – Matthaeum 10:8