Sabtu. Hari Biasa Pekan Paskah V (P)
- Kis. 16:1-10
- Mzm. 100:1-2.3.5
- Yoh. 15:18-21
Lectio
18 “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. 19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
21 Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.
Meditatio-Exegese
Jikalau dunia membenci kamu
Dunia menolak Yesus dengan tuduhan penistaan agama. Kata “dunia” berasal dari kata κοσμος, kosmos, mundus (Latin), yang mengacu pada komunitas orang yang menolak Allah dan menentang kehendak-Nya.
Tuduhan yang sama juga akan dialami dan para murid-Nya. Yesus tidak membiarkan para pengikut-Nya berdiri netral di tengah, tidak memihak.
Manusia dihadapkan kepada pilihan berpihak pada-Nya atau menolak-Nya. Memihak Kerajaan Terang atau tinggal dalam kerajaan kegelapan dan penipuan.
Nabi Yesaya mengutuk orang yang memisahkan diri dari Allah karena kepongahan hati mereka, “Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.” (Yes. 5:20)
Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya.
“Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu.” (Yoh. 15:20). Ia mengkontraskan kedudukan antara δουλος, doulos, budak/hamba dengan κυριος, kurios, tuan/majikan.
Dengan membuat perbandingan yang berlawanan itu, Yesus menggemakan ulang apa yang disabdakan-Nya ketika membasuh kaki para rasul (Yoh. 13:16) dan ketika Ia mengutus mereka (Mat. 10:24-25). Sepanjang masa, dari waktu ke waktu, putera-puteri Gereja mengidentifikasi diri sebagai hamba yang menjadi utusan Sang Tuan.
Dengan cara ini mereka mengalami pengalaman relasi mesra dengan Allah, pengalaman mistik. Hati mereka terbakar untuk mewartakan Kabar Suka Cita hingga ke ujung bumi; dan dengan gagah berani menjadi saksi iman sebagai martir.
Jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu
Menuruti sabda-Nya berarti menerima dan melakukan sabda-Nya. Dengan cara ini para murid mampu membedakan roh baik dan roh jahat, tipu daya dan kebenaran.
Sahabat Allah tidak pernah berdamai dengan sahabat dunia, hingga menjual-Nya dengan harga hanya 30 keping uang perak (Mat. 27:3). Sahabat Allah selalu melakukan kebenaran dan mengikuti jalan orang jujur.
Yesus mengundang para murid-Nya hanya untuk berpihak pada-Nya, tanpa kompromi dengan yang lain. Santo Yohanes mengingatkan (1Yoh. 2:15), “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.”, Nolite diligere mundum neque ea, quae in mundo sunt. Si quis diligit mundum, non est caritas Patris in eo.
Undangan yang menyelamatkan itu, ternyata sering ditolak juga dengan harga setara 30 keping perak.
Katekese
Berjuang demi Allah. Santo Gregorius Agung, 540-604
“Permusuhan dari penentang Injil menjadi pujian atas hidup kita. Karena permusuhan mereka menunjukkan bahwa kita berada dalam kebenaran jika kita menjadi batu sandungan bagi mereka yang tidak mengasihi Allah.
Tiada ada seorang pun dapat menyenangkan hati Allah dan menyenangkan hati para musuh Allah di saat yang sama. Ia yang mencari kesenangan pada mereka yang menentang Allah pasti bukanlah sahabat Allah.
Dia yang menyerahkan diri pada kebenaran akan berjuang melawan mereka yang bertempur melawan kebenaran.” (In Ezechielem Homiliae, 9)
Oratio-Missio
Ajarlah, ya Tuhan, untuk melayani-Mu seperti yang Engkau kehendaki, memberi tanpa pamrih, berjuang tanpa mengeluh kesakitan, bekerja tanpa mengenal lelah, berjerih payah tanpa mengenal upah, bertekun dan dengan sadar melakukan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin. (Doa Santo Ignatius Loyola, terjemahan bebas)
- Apa yang perlu kulakukan ketika dunia membenciku?
Non est servus maior domino suo. Si me persecuti sunt, et vos persequentur; si sermonem meum servaverunt, et vestrum servabunt – Ioannem 15: 20