Kamis. Minggu Biasa XXXII (H)
- Keb. 7:22-8:1
- Mzm. 119:89.90.130.135.175
- Luk. 17:20-25
Lectio
20 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, 21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”
22 Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. 23 Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini. Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut.
24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. 25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”
Meditatio-Exegese
Kerajaan Allah ada di antara kamu
Bangsa Yahudi menantikan kedatangan Mesias hingga awal abad ke-1 Masehi. Mereka mengharapkan tanda kedatangan Sang Pembebas, yang mengalahkan musuh Israel dan menegakkan kemuliaan-Nya.
Hari ini juga dimaknai sebagai hari pengadilan bagi Israel dan segala bangsa (Am. 5:18-20). Pada hari ini, semua musuh Allah, baik kaum Israel maupun bangsa lain, akan dihukum. Yang terluput hanya orang yang bertobat, demikian nubuat Nabi Yoel (bdk. Yl. 2:1-17).
Orang Farisi, yang mencobai Yesus, sangat terkejut dengan jawaban-Nya bahwa Kerajaan Allah itu sudah datang di antara mereka, karena tanpa tanda-tanda lahiriah yang mengiringi kedatangan Kerajaan Surga. Kerajaan Surga selalu terkait dengan Allah, maka tanda-tanda kehadiran-Nya selalu menuntut iman.
Dan Kerajaan itu sudah ada sekarang. Mata dan hati harus diarahkan pada kesembuhan orang kusta setelah mereka bertemu Yesus di perbatasan Yehuda-Samaria (Luk. 17:11-19; bdk. Luk. 7:22; Yes. 35:5-6; 61:1).
Sama seperti sembilan orang yang ditahirkan, orang Farisi gagal menangkap tanda kehadiran-Nya. Peristiwa itu dianggap melulu peristiwa biasa.
Pada orang yang tidak percaya itu, Ia bersabda (Luk. 17:21), “Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”, ecce enim regnum Dei intra vos est.
Kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain
Di negeri beriklim kering, seperti Palestina, badai sangat jarang muncul. Kilat jarang muncul.
Saat muncul, kilat pasti menyentak. Ia seperti membelah langit yang gelap. Kedahsyatannya menggentarkan orang yang mencoba menghindar darinya.
Yesus mengingatkan orang Farisi bahwa Anak Manusia, gelar Mesias dalam kitab Nabi Daniel (Dan. 7:13-15), akan datang seperti kilat, dalam awan bergulung-gemulung, tanpa diduga, tiba-tiba, pada Hari Kiamat.
Ia tidak memerlukan tanda khusus yang perlu diumumkan. Maka hari itu tidak perlu dicari atau ditentukan.
Selanjutnya, Yesus mengingatkan juga bahwa Ia ternyata mereka tolak. Penolakan itu berujung pada penyiksaan, penyaliban dan pembunuhan.
Namun, walau manusia mengadakan perhitungan matang untuk membungkam, menghalangi, dan, bahkan melenyapkan Yesus, Allah menggenapi janji keselamatan melalui wafat dan kebangkitan-Nya pada hari ketiga. Perilaku jahat manusia tidak pernah mengalahkan tindakan penyelamatan-Nya.
Gereja Katolik mengimani bahwa Yesus akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati. Pengadilan ini sudah dimulai dari sekarang dan di sini. Orang kusta dari Samaria diselamatkan, karena ia mampu melihat kehadiran-Nya (Luk. 17:19).
Lalu dalam diri siapa Ia hadir? Ia hadir dalam diri siapa pun yang dilayani, seperti Ia sendiri melayani.
Sabda-Nya, “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Mat. 25:40).
Katekese
Jangan mengejar kemuliaan duniawi. Santo Yohanes Cassianus, Bapa Gereja, 360-435:
“Jika setan telah diusir dan dosa tak lagi berkuasa, maka Kerajaan Allah telah hadir di antara kita. Seperti tertulis dalam Injil, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” (Luk. 17:20-21).
Satu-satunya hal yang dapat ada ‘dalam diri kita’ adalah pengetahuan atau kebodohan akan kebenaran dan rasa suka akan kebenaran atau dosa; dan dalam hati kita menyiapkan diri untuk menjadi Kerajaan Kristus atau setan.
Santo Paulus melukiskan sifat kerajaan ini, “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Rm 14:17).
Jika Kerajaan Allah ada di antara kita dan juga kebenaran, damai sejahtera dan suka cita, setiap orang yang mengalaminya, pastilah, tinggal dalam Kerajaan Allah.
Seseorang yang tinggal dalam kepalsuan, konflik dan kejahatan yang membunuh roh telah menjadi warga kerajaan setan, neraka dan maut. Inilah tanda apakah orang tinggal dalam Kerajaan Allah atau kerajaan setan.” (Conference 1.13.5).
Oratio-Missio
Tuhan, datanglah Kerajaa-Mu dan jadilah kehendak-Mu di bumi dan di surga. Jadilah Tuan atas hatiku dan Penguasa hidupku sehingga aku selalu hidup dalam kasih dan kebenaran-Mu. Amin.
- Apa yang perlu aku lakukan supaya aku peka akan kehadiran Kerajaan-Nya?
ecce enim regnum Dei intra vos est – Lucam 17:21