Kamis. Pekan Adven III (U)
- Yes. 54:1-10
- Mzm. 30:2.4.5-6.11-12a.13b
- Luk. 7:24-30
24 Setelah suruhan Yohanes itu pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? 25 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja.
26 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. 27 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya.”
29 Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. 30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Meditatio-Exegese
Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun?
Yesus menghujani pertanyaan pada orang banyak setelah setelah murid Yohanes Pembaptis kembali menghadap guru mereka.
Inilah daftar pertanyaan-Nya: Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi?
Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? (Luk. 7:14-26).
Orang-orang berdosa, para pelacur, pemungut cukai, prajurit bayaran Romawi, dan yang mengandalkan Allah, mengenali seruan Yohanes. Mereka yakin bahwa pelayanan kenabiannya merupakan pelayanan untuk memulihkan relasi mereka dengan Allah.
Mereka menerima wartanya bahwa Allah menganugerahkan pengampunan dosa dan keselamatan.
Allah menawarkan hidup baru dan pemulihan hati untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias dan kerajaan-Nya. Kerajaan itu penuh dengan damai sejahtera dan kebenaran.
Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu
Nabi Yesaya, yang berkarya 700 tahun sebelum kedatangan Yesus, bernubuat bahwa Allah tidak akan melupakan mempelai-Nya, umat Israel. Memang, mereka sering mengingkari perjanjian dengan-Nya, yang ditetapkan di Sinai.
Pelanggaran itu berdampak pada pembuangan ke tanah asing (Yes. 54:5-8). Walau umat-Nya tidak setia dan harus mengalami pembuangan, kasih setia dan kerahiman Allah tidak pernah putus. Ia bahkan berjanji untuk memulihkan mereka demi perjanjian-Nya.
Kini tiap murid menyaksikan awal mula pembaharuan-Nya. Yohanes mengawali pembaharuan itu dengan mewartakan kedatangan Sang Kristus yang dijanjikan Allah.
Ketika Yesus memulai pelayanan publik-Nya, Ia memuji Yohanes Pembaptis sebagai seseorang yang mengatasi segala nabi dalam Perjanjian Lama.
Seruan Yohanes adalah gema seorang Penghibur atau Pembela (Yoh. 1:23; Yes. 40:1-3).
Ia menutup pelayanan para nabi yang dimulai dari Elia (Mat 11:13-14).
Apa yang diselidiki dan diteliti para nabi dan dirindukan para malaikat, sekarang memasuki masa penggenapan.
Yohanes telah mempersiapkan jalan untuk kedatangan Sang Mesias, Anak Allah yang diurapi, Tuhan Yesus Kristus (1Ptr. 1:10-12).
Yesus memuji Yohanes Pembaptis sebagai yang terbesar di antara orang yang dilahirkan dari rahim perempuan.
Pujian diucapkan-Nya karena Yohanes hidup suci dan benar di hadapan Allah. Ia menghabiskan seluruh hidup di gurun sebelum memulai pewartaannya akan kedatangan Sang Mesias.
Tetapi mengapa Yesus seolah-olah memperlawankan pujian pada Yohanes dengan penyataan bahwa yang terkecil dalam Kerajaan Allah justru lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, sepupu-Nya?
Yesus suka memberi teka-teki untuk dijawab para murid-Nya.
Yesus menunjukkan kebenaran pada para murid-Nya dan seluruh dunia akan sesuatu yang tidak dapat dipenuhi anak Imam Zakharia itu.
Yesus memenuhi apa yang diwartakan Yohanes. Yohanes meneyerukan pembaptisan untuk pertobatan. Tiap pribadi seharusnya menaati Allah dan meninggalkan hidup yang bergelimang dosa.
Ia menunjukkan pada para muridnya jalan kepada Yesus. Katanya (Yoh. 1:29), “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”, Ecce agnus Dei, qui tollit peccatum mundi.
Yesus datang dan memenuhi janji Allah untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa, setan dan maut.
Melalui pengurbanan-Nya di salib dan kebangkitan-Nya yang mulia pada hari ketiga, Yesus menang bagi semua yang percaya pada-Nya.
Ia menganugerahkan pengampunan, pemulihan dan mengangkat tiap pribadi sebagai putera-puteri angkat Allah.
Yohanes mewartakan bahwa Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus dan api (Luk. 3:16). Yesus memenuhi umat-Nya dengan kuasa Roh Kudus dan api-Nya yang memurnikan.
Sehingga para murid-Nya dapat bersinar terang dengan cahaya kasih dan kesucian yang mengubah hidup.
Ia juga menganugerahkan keberanian dan semangat untuk mewartakan Injil di tiap jengkal ruang dan waktu.
Namun, tak semua mau menerima warta kebenaran yang disampaikan Yohanes dan Yesus, seperti kaum Farisi dan ahli Taurat.
Katekese
Lahir dari rahim perempuan atau lahir dari Allah? Santo Cyrilus dari Alexandria, 376-444:
“’Untuk apa kamu pergi keluar dan melihat-lihat di gurun?’ Mungkin kamu menjawab, ‘Seorang nabi’. Benar, saya setuju. Bahkan martabatnya jauh mengatasi martabat seorang nabi.
Ia tidak hanya mewartakan sebelum aku datang tetapi menunjukkan bahwa aku sudah dekat dengan-Nya, katanya, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yoh. 1:29).
Suara nabi bersaksi tentang dia sebagai pribadi yang diutus untuk menjumpaiku agar mempersiapkan jalan bagiku (Mal. 3:1). Aku bersaksi bahwa tidak ada seorangpun yang dilahirkan dari rahim perempuan lebih besar dari dia.
Dia adalah pribadi yang terkecil dalam hidup sesuai hukum, tetapi dalam Kerajaan Allah Ia lebih besar dari dia. Bagaimana dan dalam hal apa Yohanes lebih besar?
Yohanes, beserta banyak pribadi lain yang mendahuluinya, lahir dari rahim perempuan.
Tetapi, karena mereka mengimani Allah, mereka tidak lagi disebut sebagai anak-anak perempuan. Tetapi, seperti dinyatakan Penginjil yang bijaksana, mereka telah ‘menjadi anak-anak Allah.” (Yoh. 1:12).” (Commentary On Luke, Homily 18)
Oratio-Missio
Tuhan, nyalakanlah api aksih-Mu dalam hatiku, agar aku selalu mengasihi kebenaran, damai dan sukacita injili. Semoga aku mampu memancarkan belas kasih-Mu kepada sesamaku. Amin.
- Apa yangperlu aku lakukan untuk mewujud nyatakan pertobatanku?
Dico vobis: Maior inter natos mulierum Ioanne nemo est; qui autem minor est in regno Dei, maior est illo – Lucam 7:28