Lectio Divina 17.12.2021 – Anak Daud, Anak Abraham

0
378 views
Leluhur Yesus: Daud, Abraham, by Vatican News

Jumat Pekan Adven III (U)

  • Kej. 49:2.8-10
  • Mzm. 72:1-2.3-4b.7-8.17
  • Mat. 1:1-17

Lectio

1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. 2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, 3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,

4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, 5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, 6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, 7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,

8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, 9  Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, 10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, 11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.

12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, 13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, 14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, 15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,

16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. 17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Meditatio-Exegese

Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham

Silsilah Yesus Kristus menyingkapkan jati diri-Nya. Ia adalah Anak Daud dan anak Abraham” (Mat. 1:1,17). Sebagai Anak Daud, Yesus menggenapi pengharapan bangsa Yahudi bahwa Ia adalah anak turun wangsa Daud (2Sam. 7:12-16). Sebagai anak Abraham, Ia menjadi sumber berkat bagi segala bangsa (Kej. 12:13).

Maka dalam diri Yesus Kristus digenapilah seluruh janji Allah pada baik bangsa Yahudi maupun seluruh bangsa manusia, tanpa kecuali. 

Santo Matius melukiskan persamaan anatara dengan Abraham dan Daud dalam menanggapi perjanjian dengan Allah.

Pertama, Allah menetapkan perjanjian tak bersyarat baik dengan Abraham dan Daud sebelum mereka mengalami pernampakan diri-Nya (Kej. 17:7; 2Sam. 7:16; 23:5).  Kedua, kedua sahabat Allah mengalami penampakan dan campur tangan Allah di Gunung Moria (Kej. 22:1-18; 2Sam. 24:17; 1Taw. 21:14-30).

Ketiga, kedua sahabat-Nya melalui serangkaian ujian iman atas perjanjian dengan-Nya(Kej. 22:2; 2Sam. 24:1, 17; 1Taw. 21:17. Keempat, ujian yang dialami mereka berdua menuntut korban (Kej. 22:2; 1Taw. 21:17).

Dan, terakhir, anak laki-laki mereka – Ishak dan Salomo – memegang peran penting dalam sejarah keselamatan (Kej. 22:2; 1Taw. 22:1-11).

Dalam daftar nama leluhur Yesus, Matius menyimpang dari kebiasaan. Ia justru memasukkan lima orang perempuan dalam daftar leluhur Yesus : Tamar, Rahab, Rut, Batsyeba (istri Uria), dan Maria. Tidak ada ratu, matriak, pejuang.

Dan keempat nama itu menemani Maria, Ibu Yesus, dalam daftar silsilahnya.

Tamar, Rahab, Rut, Batsyeba (istri Uria)

Keempat perempuan leluhur adalah orang asing. Mereka berasal dari pelbagai bangsa dan masing-masing memiliki kisah hidup yang unik.

Masing-masing menurunkan bapa luluhur Yesus dengan cara menyimpang dari ketentuan hakum dan bertentangan dengan hukum kemurnian pada jaman Yesus.

Kisah hidup keempat perempuan leluhur Yesus menyimpang jauh dari norma tradisional. Tetapi, apa yang dianggap menyimpang oleh manusia tidak menghalangi Allah untuk bertindak sesuai dengan rencana keselamatan-Nya.

Tamar, dari Kanaan, janda, harus berpura-pura menjadi pelacur untuk memaksa Yehuda setia pada hukum Yahudi dan memberinya keturunan (Kej. 28:1-30).

Rahab, perempuan Kanaan dari Yerikho, membantu mata-mata yang dikirim Yoshua mengamati kota Yerikho sebelum diserbu. Si pelacur ini membantu bangsa Israel masuk tanah terjanji (Yos. 2:1-21).

Rut, janda miskin berbangsa Moab, memilih mengikuti ibu mertuanya, Naomi, dan setia pada Yahwe (Rt. 1:16-18).

Ia memutuskan bertindak seperti Tamar untuk melewatkan malam di gudang penyimpanan gandum bersama Boas, sehingga memaksa Boas memenuhi hukum Tuhan dan memberinya keturunan. Dari pasangan inilah Obed, bapa leluhur Raja Daud dilahirkan (Rt. 3:1-15; 4:13-17).

Isteri Uria

Raja Daud adalahraja pertama dalam daftar leluhur Yesus Kristus. Padanya dijanjikan kerajaan yang berdiri selama-lamanya. Martabat raja yang melekat pada Yesus disematkan karenanya, sehingga Ia merupakan pewaris tahta Daud, bapa leluhurnya (Luk. 1:32).  

Namun ungkapan dari istri Uria menandakan tidak hanya tidak secara tersurat menyebut Batsyeba,perempuan bangsa Het/Hitit; tetapi juga mengingatkan akan dosa Daud. Batsyeba dibujuk, dipaksa dan mengandung karena ulah Raja Daud.

Untuk menutupi dosanya, sang raja merekayasa supaya Uria tidur dengan istrinya. Rekayasa yang sangat rapi dan senyap sia-sia, karena Uria tidak pernah tidur bersama Batsyeba di kamar rumahnya. Yang dipikirkannya cuma satu: bertempur demi kemenangan sang raja.

Dalam keputusasaan, akhirnya, Daud merekayasa kematian Uria, prajurit dari bangsa asing yang sangat setia  padanya di medan  perang; kematiannya sangat mengerikan, karena justru ia sendiri yang menyerahkan surat perintah raja bermaterai untuk ditempatkan di titik pertempuran terganas (2Sam. 11: 1-27).

Sulit menemukan kisah perselingkuhan yang lebih memalukan dari pada kisah Daud-Batsyeba. Kemarahan Allah dan pertobatan Daud dikisahkan dengan indah melalui perjumpaan dengan Nabi Natan (2Sam. 12:1-25).

Ungkapan ­dari isteri Uria juga bermakna bahwa Batsyeba sudah bukan lagi menjadi istri Uria. Ia sudah cerai mati dan dinikahi Daud secara sah.

Dari perkawinan yang sah ini lahir Salomo.

Yusuf suami Maria

Yusuf bertindak juga menyimpang dari tata hukum Yahudi. Ia berhak menceraikan Maria, tunangannya, karena mendapatinya telah mengandung sebelum menikah.

Sanksi hukum yang diterima Maria: “… dibawa ke luar ke depan pintu rumah ayahnya, dan orang-orang sekotanya haruslah melempari dia dengan batu, sehingga mati – sebab dia telah menodai orang Israel dengan bersundal di rumah ayahnya.” (Ul. 22:20-21).

Tetapi, Yusuf tidak mau mencemarkan nama istrinya dan bertindak seperti diperintahkan Allah melalui mimpi (Mat .1:19-24).

Empat belas keturunan

Matius menulis simbol 3×14 keturunan. Angka tiga merupakan angka yang menyimbolkan Sang Khalik.

Empat belas dibentuk dari perkalian: dua kali tujuh. Tujuh adalah angka sempurna. Melalui simbolisme ini, Santo Matius mengungkapkan iman jemaat Gereja Perdana bahwa saat kedatangan Yesus, Sang Juruselamat sudah dinantikan seperti rencana keselamatan Allah.

Santo Paulus menulis (Gal 4:4), “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan.”, at ubi venit plenitudo temporis misit Deus Filium suum factum ex muliere.

Katekese

Yehuda yang menerima janji akan tahta yang menubuatkan Kristus Sang Raja. Santo Rufinus dari Aquileia, 340-410:

“Kita bisa menilik sejarah Yehuda bila merujuk pada raja-raja yang merupakan keturunannya (Kej. 49:8-10). Mereka meremukkan para musuh dengan menyelenggarakan pemerintahan atas rakyak mereka. Tetapi hal ini juga tepat bila kita mengacu pada Kristus, yang disembah oleh para saudara-Nya karena alasan yang masuk akal, yakni, oleh para rasul yang disebut-Nya sebagai saudara dalam Injil.

Dan para musuh-Nya, yang ditaklukkan oleh tangan-Nya, nampak seperti yang dijanjikan Bapa sebagai taklukkan yang diletakkan di bawah kaki-Nya, seperti kata pemazmur, “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.”  (Mzm. 110:1).

Mereka adalah musuh sepanjang mereka tidak percaya dan tidak setia pada-Nya. Maka, atas alasan itulah mereka dijadikan tumpuan kaki.

Namun setelah mereka bertobat, mereka menjadi saudara dan saudari, serta memuji Dia  yang, karena dipanggil sebagai anak angkat Bapa, telah menjadikan mereka ahli waris dan saudara-saudari-Nya. Tepat dikatakan bahwa para musuh telah dikalahkan oleh Kristus.

Semua yang menyembah berhala kembali kepada Allah, seperti saat Tuhan, melalui nabi-Nya, menuduh mereka, “Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku” (Yer. 2:27).

Maka, Ia memukul punggung mereka agar mereka membelakangi berhala dan mengangkat muka mereka kepada Allah. Sehingga, terpenuhilah apa yang ditulis di sini, “Anak laki-laki ayahmu akan menundukkan kepala di hadapanmu”.

Maka, mereka memuliakan Dia ketika mereka menjadi anak-anak Bapa dan menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah dan berseru, “ya Abba, ya Bapa!” (Rm.  8:15-16). “Tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan,” selain oleh Roh Kudus” (1Kor. 12:3).” (The Blessings Of The Patriarchs 1.5)

Oratio-Missio

Tuhan, Engkaulah Sang Kristus dan Juruselamat dunia, harapan Israel dan harapan segala bangsa. Jadilah penguasa hati dan raja di rumahku. Amin. 

  • Apa yang perlu aku lakukan untuk menerima Allah sebagai Bapa dan Yesus sebagai Raja dan Tuhan atas hidupku?

Liber generationis Iesu Christi,  filii David, filii Abraham – Matthaeum 1: 1

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here