Rabu (P)
- Kis. 17:15,22-18:1
- Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd
- Yoh. 16:12-15
Lectio
12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. 13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. 15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
Meditatio-Exegese
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu
Santo Yohanes memulai perikop yang dibaca hari ini dengan kalimat, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya” (Yoh 16: 12).
Ketika Yesus bersabda, suasana begitu hening, mencerminkan suasana perpisahan di saat Perjamuan Terakhir. Yesus sadar betul akan suasana itu dan mengguratkan suasana haru di waktu yang tinggal tersisa sedikit.
Yesus tahu dan sadar bahwa pengkhianatan segera menyeretNya pada peristiwa hidup paling tragis. Sedangkan pembinaan bagi para murid belum tuntas. Waktu tiga tahun terlalu pendek untuk mengubah hidup seseorang untuk berpikir, merasa, bertindak dan menghayati diri sebagai citra Allah yang baru (bdk. Kej 1:27; 2 Kor 3:18; Kol 1: 15).
Ia sadar bahwa para murid masih banyak kekurangan, tetapi Ia mengenal masing-masing dari mereka. Mereka bukan dari kalangan orang yang memiliki kecemerlangan pikir.
Mereka juga tidak mampu mencerna seluruh dampak dan risiko yang harus ditanggung karena menjadi muridNya. Mereka akan putus asa. Dan mereka tidak mampu menanggung semua.
Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran
Yesus sadar para murid sangat lemah, yang digambarkan Santo Paulus seperti bejana tanah liat yang mudah pecah.
Maka, Ia bersabda, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yoh 16:13).
SabdaNya menyingkapkan pengalaman komunitas Gereja Perdana yang dibina Santo Yohanes. Mereka mendengarkan Roh Kudus ketika hendak menginterpretasikan, menerapkan dan meneladan hidup, sabda dan karya Yesus.
Dan kelompok-kelompok serupa terus tumbuh hingga saat ini. Kesediaan mendengarkan suara Roh Kudus berakar pada sabdaNya, “Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku” (Yoh 16: 15).
Santo Augustinus, Uskup dari Hippo, 354-430, menjelaskan tentang karya Roh Kudus dalam membingbing para murid dalam seluruh kebenaran, “Kemudian, ketika Ia bersabda, “Roh Kudus akan mengajarmu seluruh kebenaran” atau “akan membimbingmu ke dalam seluruh kebenaran”, saya tak berpendapat bahwa kepenuhannya akan terjadi sekarang pada orang yang sedang menalar dengan akal budi masing-masing.
Karena siapa yang tinggal di dunia ini, yang hidup sementara dan jiwa dibebani badan yang fana (Keb. 9:15), sehingga kita dapat memahami seluruh kebenaran, bahkan ketika rasul itu berkata, “Kita hanya tahu sebagian”?
Tetapi karena dinaungi Roh Kudus, yang kita terima seperti dijanjikan (2Kor. 1:22), maka kita mampu memperoleh kepenuhan pengertian yang diacu oleh rasul yang sama saat ia berkata, “Kita akan melihat muka dengan muka.
Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal” (1Kor. 13:12).
Ia tidak berbicara tentang sesuatu yang diketahuinya dengan sepenuhnya pada masa sekarang ini, tetapi sesuatu yang akan terjadi di masa depan ketika ia akan memperoleh kesempurnaan. Inilah yang dijanjikan Tuhan pada kita melalui kasih Roh Kudus, ketika Ia bersabda, “Ia aka mengajarkan pada kamu seluruh kebenaran” atau “akan membimbing kamu pada seluruh kebenaran” (dikutip dari Tractates On The Gospel Of John 96.4)
Roh Kudus
Santo Yohanes menggunakan banyak sekali lambang dan simbol untuk menyingkapkan karya Roh Kudus.
Seperti pada kisah penciptaan (Kej 1:1), Yohanes Pemandi bersaksi (Yoh 1:32), ”Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati”, Vidi Spiritum descendentem quasi columbam de caelo.
Inilah awal penciptaan baru! Yesus menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas (Yoh 3:34). Sabda-Nya adalah Roh dan Hidup (Yoh 6:63).
Ketika hendak berpisah dengan para murid, Yesus berjanji akan mengutus Penolong yang lain, Roh Kebenaran untuk menyertai dan diam di antara kita (Yoh 14, 16-17).
Melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, Yesus menganugerahkan pada kita Roh Kudus. Melalui pembaptisan kita menerima Roh yang sama (Yoh 1:33).
Ketika Ia menampakkan diri pada para rasul, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus” (Yoh 20: 22).
Roh Kudus seperti sumber air yang mengalir pada mereka yang percaya kepada Yesus (Yoh 7:37-39; 4:14). Buah karya Roh Kudus yang pertama dan terutama adalah rekonsiliasi, pendamaian, “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yoh 20: 23).
Roh Kudus berkarya : menghibur dan menyertai (Yoh 14:16); menyampaikan kebenaran (Yoh 14:17; 16:13); mengajarkan dan mengingatkan sabda Yesus (Yoh 14:26; 16: 12-13); bersaksi tentang Yesus (Yoh 15:26); menyingkapkan kemuliaan Yesus (Yoh 16:14); mengingatkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:8).
Dibimbing oleh Roh Kudus, kita dapat memuji dan memuliakan Allah di mana pun (Yoh 4: 23-24).
Tentang kemerdekaan, Santo Paulus bersaksi, “Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (2 Kor 3:17).
Katekese
Roh Kudus menjadikan Kristus dikenal manusia. Santo Augustinus, Uskup dari Hippo, 354-430: “Ia, yakni Roh Kudus, akan membuat aku sungguh dikenal melalui kasih yang tercurah pada hati para murid yang percaya dan menjadi mereka bermartabat rohani.
Maka mereka mampu melihat bahwa Putera yang telah mereka kenal sebelumnya hanya menurut daging dan yang mereka kira sebagai manusia biasa seperti mereka, memiliki kodrat yang setara dengan Bapa.
Atau paling kurang, ketika kasih-Nya memenuhi hati dengan keberanian dan mengusir ketakutan, mereka mewartakan Kristus pada manusia, laki-laki dan perempuan, dan dengan cara ini, mereka menyebarluarkan kemasyhuran Kristus ke seluruh penjuru dunia …
Karena apa yang akan mereka lakukan dalam kuasa Roh Kudus, Roh ini pasti akan berbicara pada masing-masing” (dikutip dari Tractates On The Gospel Of John 100.1).
Oratio-Missio
- Tuhan, penuhilah hatiku dengan Roh Kudus dan binglah aku melalui jalan kebenaran dan kebaikan. Bebaskanlah aku dari kebodohan akan kebenaran-Mu dan tipu daya yang membutakan aku untuk terus melakukan dosa demi dosa. Amin.
- Apa yang perlu kulakukan untuk setia mendengarkan bisikan Roh Kudus?
Cum autem venerit ille, Spiritus veritatis, deducet vos in omnem veritatem – Ioannem 16: 13