Senin. Pekan Biasa XVII. Peringatan Wajib Santo Yoakim dan Santa Anna (P)
- Sir. 44: 1.10-15
- Mzm. 132.11.13-14.17-18
- Mat. 13:16-17
Lectio
16 Akan tetapi, diberkatilah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. 17 Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu bahwa banyak nabi dan orang-orang benar yang ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Meditatio-Exegese
Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar
Yesus menyebut para murid berbahagia, μακαριοι, makarioi. Kata ini berakar dari μακαριος, makarios, dan mendeskripsikan seorang beriman yang memiliki sikap batin bahagia karena merasa bahwa Allah berkenan memberinya anugerah, rahmat.
Para murid disebut berbahagia sebab Yesus menganugerahkan pengetahuan tentang rahasia Kerajaan Surga. Sabda-Nya, “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak.” (Mat 13: 11).
Allah berkehendak menganugerahkan pengetahuan itu, karena hati mereka terbuka menerima penyingkapan misteri Kerajaan Allah.
Santo Matius menggunakan ungkapan ‘mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar’ yang sejajar dengan kata kunci: mengimani.
Maka, yang berbahagaia adalah siapa pun yang mengimani Yesus dan menjadikan-Nya pusat hidupnya.
Padanya, Ia bersabda (Mat. 13:16), “Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.”, Beati oculi, quia vident, et aures vestrae, quia audiunt.
Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat
Para nabi dan orang-orang benar dari masa Perjanjian Lama rindu untuk melihat damai sejahtera yang dianugerahkan Sang Mesias. Tetapi mereka meninggal dalam ketidak beruntungan.
Simeon, pada akhir masa hidupnya, dipenuhi suka cita ketika ia melihat dan menatang Bayi Yesus, yang dipersembahkan di Bait Allah.
“Ia menyambut Anak itu dan menatangNya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.” (Luk 2:28-30).
Para rasul merasa bahagia karena mereka bisa menyaksikan hidup, karya dan pelayanan Yesus. Mereka sangat dekat dengan-Nya.
Rahmat yang tak terbayangkan ini kemudian diungkapkan oleh salah seorang murid-Nya, Santo Yohanes, yang menulis surat kepada jemaatnya dengan pembukaan, “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup…
Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna” (1Yoh. 1: 1-4).
Dan dalam setiap peristiwa, Allah memberi kesempatan kepda tiap jiwa untuk berjupa dengan-Nya. Maka tiap murid-Nya harus memiliki mata yang peka untuk memandang wajah-Nya dan telinga yang peka untuk mendengarkan suara-Nya.
Dan bagi mereka yang tidak pernah berjumpa dengan Yesus saat Ia hidup, bekerja dan melayani di Palestina, serta tidak melihat tanda-tanda penyalibanNya, Ia bersabda, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 20:29).
Dengan cara inilah benih iman akan bebuah berlipat-lipat: tiga puluh kali, enam puluh kali atau sertatus kali lipat (Mat. 13:23).
Katekese
Telinga yang menolak untuk mendengarkan Tuhan. Santo Hilarius dari Poitiers, 315-367:
“Iman memahami misteri Kerajaan Surga. Seseorang akan membuat kemajuan dalam hal-hal yang telah dalaminya dan akan membuat kemajuan besar dalam bidang itu. Tetapi tidak akan mendapatkan apa pun saat ia tak pernah mau terlibat mendalaminya, bahkan, segala sesuatunya akan dicampakkan darinya.
Dengan kata lain, ia menderita karena mengalami penghukuman atas kehilangan imannya. Karena kehilangan iman, orang-orang yang menghayati Hukum Taurat telah kehilangan daya dan kuasa hukum itu.
Oleh karena itu, yang mengimani Injil menerima anugerah yang sempurna, karena Injil memperkaya apa yang telah dihayati dengan buah-buah baru.
Tetapi begitu ditolak, seluruh bantuan yang berasal dari seluruh umat terdahulu pasti diambil.” (dikutip dari A Commentary On Matthew 13.2)
Oratio-Missio
- Tuhan, utuslah Roh Kudus untuk menjadi guru dan pembimbingku. Bukalah telingaku untuk mendengarkan sabda-Mu dan bukalah mata hatiku untuk memahami karya-Mu dalam hidup. Buatlah hatiku tidak tumpul dan telingaku tidak Lelah mendengarkan suara Putera-Mu, Yesus Kristus. Amin.
- Apa yang perlu aku lakukan untuk membuat mataku dan telingaku peka akan kehadiran Allah?
Beati oculi quia vident et aures vestrae quia audiunt -Matthaeum 13:16