DIAM-diam pekerja pabrik itu mengambil pecahan limapuluhan ribuan yang tersisa di dompetnya, ditaruhnya ke dalam genggaman laki-laki kurus dan lusuh itu.“Belilah makan untuk anak-anakmu dan istrimu, istirahatlah sedikit, biar besok bisa bekerja lagi,” bisiknya kepada lelaki yang sedari tadi menjaga tiga anaknya bermain-main di lantai gerbong. Istrinya duduk duduk, nampak begitu lelah seperti suaminya.
Pekerja pabrik itu segera berlalu karena tak sanggup menatap mata laki-laki miskin itu dan ketiga anaknya yang masih kecil…tetapi lelaki itu mengejarnya dan bertanya: “kenapa bapak memberi saya sebanyak ini?”
Sejenak terdiam ia menjawab: “karena engkau tidak meminta. aku telah mendapatkan lebih dari cukup, apa yang tidak kuminta dari Allahku.”
Saat ia bergegas di kerumunan orang di stasiun itu, ia terisak, menghapus air mata dari pipinya, sambil menutup kepalanya dengan penutup kepala jacketnya.
Lelaki kurus itu pun meneteskan air mata di bagian lain di gerbong yang sedang berlalu meninggalkan stasiun Palmerah…..