Tahun A-2. Minggu Biasa X
Rabu, 10 Juni 2020. PW Yustinus, Martir
Bacaan: 1 Raj 18:20-39; Mzm 16:1-2a.4.5.8.11; Mat 5:17-19.
Renungan:
SECARA jumlah pertandingan ini tidak seimbang dalam segi jumlah peserta dan dalam segi kesempatan. Peserta dan kesempatannya adalah 1:450. Pertandingan ini adalah pertandingan antara kuasa Allah versus baal. Bagaimanapun banyak, Allah adalah Allah yang benar dan Allah yang sungguh-sungguh ada. Pengalaman ini membuka mata orang-orang Israel untuk bertobat dan kembali lagi percaya kepada Allah.
Di antara orang-orang kristen, yang sudah baptis dan bahkan aktif pelayanan, masih saja dapat dijumpai mereka yang mengandalkan baal, untuk mendapatkan ilmu, peruntungan, keselamatan acara dll. Dengan alih-alih menghormati budaya dan berusaha secara alternatif, sebenarnya situasi seperti ini menjadi cermin bagi lemah dan kurangnya iman akan Allah. Kita sudah mempunyai Allah yang hebat, Tuhan yang luar biasa, namun juga sama seperti orang Israel, kita masih melirik dan tertarik kepada “kehebatan” baal-baal yang sebenarnya tidak dapat diandalkan.
Mungkin kita juga perlu Elia-Elia baru yang dapat mempertobatkan hati anak untuk kembali kepada Bapanya. Elia baru yang mampu menunjukkan iman dan kepercayaan besar kepada Allah serta menang terhadap kuasa baal. Pertanyaannya adalah nerani tidak kita bertanding untuk menunjukkan kuasa Allah itu?
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana pertandingan antara Elia dan pemuja baal itu berdampak pada hidup iman umat Israel.
Refleksi:
Apakah aku masih berpaling kepada baal-baal lain dalam hidupku? Beranikah aku bertanding seperti Elia untuk menunjukkan kebesaran dan kuasa Allah melalui iman dan hidupku?
Doa:
Ya Bapa, Engkaulah Allah satu satu yang benar dan menyelamatkan. Tidak ada Allah yang lain kecuali Engkau.
Perutusan:
Tinggalkan baal-baal yang masih anda pegang dalam hidup anda dan bertumbuhkan dalam iman akan Allah yang agung.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
