Rabu, 28 Maret 2018.
Bacaan: Yes 50:4-9a; Mzm 69:8-10.21-22.31.33-34; Mat 26:14-25
Renungan:
HARGA 30 perak menurut Ul 21:32 adalah harga seorang budak yang dibayar untuk diadu dengan banteng (diadu untuk mati); menurut Zak 11:13 adalah harga putusnya sebuah perjanjian. Harga itu tidak besar. Yudas seakan-akan memiliki Yesus sehinga ia menggunakan kalimat “…aku menyerahkan Dia kepada kamu?”. Di balik motif apapun, tindakan Yudas ini adalah sebuah penghinaan yang luar biasa terhadap Gurunya sendiri. Yudas “menjual Tuhan”.
Kita dapat mencela sikap Yudas, tetapi juga kita perlu sadar bahwa tindakan Yudas ini juga dapat kita alami sendiri jika kita karena alasan ekonomi, kedudukan, penerimaan masyarakat, sekolah, perkawinan, mencari aman-selamat, kesembuhan atau pekerjaan kita menjual Tuhan dan menggantiNya dengan mamon dan kepentingan sesaat. Kesetiaan kita kepada Tuhan, kebaikan Tuhan yang begitu besar kita tukar dengan “mamon”.
Karena alasan “mamon” juga kita sebagai gembala dan religius juga dapat menggeser kebenaran dan ketulusan pelayanan dan hidup kita. Mamon menggeser Tuhan dan Gereja sebagai fokus pelayanan kita. Karena momon yang tidak seberapa, ada orang yang rela untuk mengingkari panggilan perkawinan demi jaminan hidupnya dan demi hidup anak-anakNya.
Mari kita mengambil sikap tobat karena dalam sejarah hidup kita, kita telah “menukar” Tuhan dengan mamon. Marilah kita belajar untuk setia di dalam keadaan apapun.
Kontemplasi
Gambarkan apa yang dipikiran Yudas mengenai Yesus Gurunya ketika menukarkan dengan 30 keping perak.
Refleksi
Apakah aku pernah menukar Tuhan dengan mamon dalam hidupku? Beranikah aku belajar untuk setia kepada Tuhan di dalam keadaan apapun?
Doa
Ya Bapa, ampunilah kami yang telah menukar Yesus Tuhan dengan mamon. Ajar kami untuk belajar setia dan memegang komitmen iman dalam situasi apapun. Amin.
Perutusan
Bertobatlah dan belajarlah untuk setia di dalam iman akan Yesus
https://www.youtube.com/watch?v=7fPRRL-1QMg
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)