Lentera Keluarga – Ampunilah

0
647 views

Tahun C-1. Senin Prapaska II
Senin, 18 Maret 2019.
Bacaan: Dan 9:4b-10; Mzm 79:8.9.11-13; Luk 6:36-38.

Renungan: 

AMPUNILAH, dan kamu akan diampuni… sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu” demikian Tuhan Yesus mengajar setiap muridNya. Ajaran ini sama seperti doa Bapa Kami “ampunilah kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami”.

Mengampuni bukan sedekar meminta maaf “sorry” dan “melupakan”. Mengampuni berarti memberi pembebasan pada diri sendiri untuk menyimpan luka, menerima batas kehidupan kita dan orang lain, dan memulihkan. Mengampuni tidak harus menunggu orang yang membuat hati kita terluka datang dan meminta ampun kepada kita, tetapi dengan menceritakan kepadanya bahwa kita terluka dan mengampuninya.

Kita kadang banyak berharap bahwa pengampunan itu akan membuat orang yg kita ampuni berubah dan tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang sama; dan lebih lagi kita memberikan batas 2-3 x pada kesalahan yang sama. Namun tuntutan yang ini kadang tidak terjadi. Kadang yang diampuni merasa tidak bersalah dan membela diri; kadang ia tidak menangkap yang kita maksudkan sehingga melakukan kesalahan yang sama. Jika kita terlalu menuntut perubahan maka yang terjadi adalah bahwa akan mengalami kekecewaan dan luka lagi yang lebih mendalam. Menyikapi hal ini, pertama kita harus sadar bahwa pengampunan itu penting pertama-tama untuk kita sendiri. Kita yang terluka perlu memulihkan diri sendiri, supaya kita tidak dikuasai oleh sakit hati, amarah, kebencian yang bisa menghancurkan hidup kita sendiri. Kedua, kita perlu menyadari bahwa tuntutan perubahan hidup itu harus disertai dengan hal-hal konket untuk pemulihan relasi. Jangan menganggap persoalan akan berlalu demikian saja; kita perlu berbicara dari hati ke hati, detail dan terbuka sampai menemukan langkah tumbuh. Tidak cukup bagi kita mengatakan “jangan berbuat lagi..” tetapi “apa yang baik yang dapat kita lakukan bersama..”

Pengampunan itu tidak mudah. Hanya orang yang dipenuhi kasih Tuhan dan  mau bertumbuh saja yang mengambil jalan ini. Pengampunan ini dimulai justru dari pribadi yang paling dekat dengan kita.

Kontemplasi:

Renungkanlah sabda Tuhan dalam Injil hari ini mengenai pengampunan.

Refleksi:

Apakah aku masih kesulitan untuk mengampuni orang-orang yang telah membuat hatiku terluka? Apakah aku berani mengambil keputusan untuk mengampuni?

Doa:

Ya Bapa, ampuni kami sebagai kami mengampuni anggota keluarga atas luka hati yang kami alami. Amin.

Perutusan:

Pakaialah masa prapaska ini untuk semakin mampu mengampuni.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here