Lentera Keluarga – Berdiri Teguh

0
385 views

Tahun A-2. Minggu Paska II 

Sabtu, 25 April 2020

Bacaan: 1 Pet 5:5b-14; Mzm 89:2-3.6-7.16-17; Mrk 16:15-20

Renungan: 

SURAT Petrus pertama ditujukan kepada kelompok kristen yang ada di lima propinsi di Asia Kecil. Menjadi kristen dipandang sebagai sebuah kejahatan, mendapat hukuman, dilecehkan dan dimusuhi (4:14-16). Petrus memberikan semangat kepada jemaat untuk komitmen pada janji baptis, meninggalkan ara hidup lama dan memberikan kesaksian hidup yang benar melalui perilaku dan cara hidup bersama. Setelah ia memberikan semangat kepada para imam (5:1-4), dalam bacaan hari ini, Petrus memberikan semangat kepada jemaat. Dalam hidup bersama, ia meminta kepada para kaum muda untuk belajar rendah hati; Ia juga menyemangati umat kristen untuk jangan khawatir, berjaga-jaga dan  teguh dalam iman.  : “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaanNya, yang kekal akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu sesudah kamu menderita seketika lamanya. 

Nasihat Petrus juga sangat baik kita dengarkan dan hayati pada masa-masa sekarang ini. Di tengah wabah yang tidak bisa kapan dipastikan selesainya, nasihat untuk rendah hati dan tegar itu penting.

Kerendahan hati itu kita praktekkan dengan kesediaan untuk mendengarkan dan mempraktekkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah dipertimbangkan dengan benar. Kerendahan hati untuk tidak berpikir dan bertindak dengan keyakinan diri dan untuk kepentingan pribadi ataupun golongan. Kerendahan hati juga mengajak kita yang merasa sehat, merasa lebih tahu, lebih berperan untuk “tidak mengunggulkan” jasa dan pengorbanan yang telah kita buat. Rendah hati bahwa kita ini kemampuan kita itu ada batasnya. 

Kita juga diundang di masa ini untuk menyerahkan kekhawatiran kita kepada Allah dan berjaga-jaga serta tegar dalam iman. Saat-saat ini adalah saat yang sulit bagi kita, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi ekonomi bahkan juga dari sisi kehidupan iman. Kita tetap tetap bersemangat dan berpengharapan bahwa situasi ini tidak untuk selama-lamanya. Ada saatnya Tuhan bukan hanya memulihkan tetapi juga mengangkat hidup kita secara berbeda setelah pandemi ini berlalu. Berdirilah teguh dalam iman. 

Kontemplasi:

Rasakanlah pesan yang mau disampaikan Petrus dalam suratnya yang pertama ini. 

Refleksi:

Apa artinya bagiku bahwa aku harus berlajar untuk tidak khawatir, belajar percaya dan tegar dalam iman. 

Doa:

Ya Bapa, semoga dalam masa-masa ini, kami semakin belajar untuk rendah hati dan iman kami tetap tegar dan kuat. 

Perutusan:

Kalahkanlah kekhawatiran dan belajar untuk bersikap tegar dan kuat dalam iman.

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here