Senin, 13 November 2017 . Hari Orang Miskin.
Bacaan: Keb 1:1-7; Mzm 139:1-10; Luk 17:1-6
Renungan
“KEBIJAKSANAAN tidak masuk ke dalam hati keruh dan tidak pula tinggal dalam tubuh yang dikuasai dosa” . Benar, bahwa orang yang dikuasai oleh pikiran-pikiran buruk, perasaan-perasaan tak kendali dan tubuh yang dikuasai dosa akan sangat berpengaruh dalam cara pandangnya melihat kenyataan hidup dan mengambil keputusan-keputusan yang benar. Ketidakbijaksanaan dalam cara pandang dan keputusan hidup akan berdampak pada banyak hal di dalam kehidupan kita, terutama jika adalah seorang pengajar, pemimpin, pengambil kebijakan bersama dan menjadi panutan bagi orang lain.
Hidup perkawinan dan keluarga juga harus didasarkan pada rahmat kebijaksanaan ini. Komunikasi tidak jalan dan tindakan-tindakan “kebodohan” dalam keputusan perkawinan dan keluarga kadang lebih didorong untuk keputusan-keputusan yang muncul dari hati yang keruh dikuasai oleh pikiran jahat dan emosi yang tak terkendali. Lalu bagaimana caranya kita mengambil keputusan-keputusan yang bijaksana? Kebijaksanaan bisa temukan ketika kita belajar untuk tenang dan hening. Kebijaksaan membuat kita mampu menempatkan persoalan hidup perkawinan dan keluarga pada tempat dan porsinya. Kebijaksanaan membuat kita tahu skala prioritas nilai apa yang ktia perjuangkan. Kebijaksanaan kita dapatkan jika kita semakin bersatu hati dengan Sang Kebijaksanaan Hidup yaitu Yesus Kristus sendiri. Kita mohon roh kebijaksaan supaya kita mampu memimpin keluarga dengan baik dan benar; mampu memimpin komunitas dengan bijak dan manusiawi; mampu menghadapi situasi-situasi sulit dengan tetap mencari jalan Tuhan: yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kontemplasi
Resapkanlah kata-kata dan nasihat kitab kebijaksaan hari ini.
Refleksi
Bagaimanakah pola dan cara yang sering kupakai dalam menghadapi persoalan dan dalam pengambilan keputusan-keputusan penting menyangkut hidupku dan hidup orang lain? Apakah aku menyertakan Tuhan dalam pengambilan keputusan itu?
Doa
Ya Bapa, curahkanlah Roh KebijaksaanMu dalam hidupku, supaya aku beroleh budi yang arif dan hati bijaksana dalam menghadapi setiap persoalan dan mengambil keputusan-keputusan penting bagi hidupku dan bagi hidup orang lain. Amin.
Perutusan
Aku berdoa mohon rahmat Kebijaksanaan.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)