Tahun C-1 Adven II
Senin, 10 Desember 2018.
Bacaan: Yes 35:1-10; Mzm 85:9a-14; Luk 5:17-26
Renungan
KONTRAS apa yang dikisahkan dalam Injil hari ini. Beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari semua desa di Galilea, Yudea dan Yerusalem duduk mendengarkan-Nya. Namun jelas dari akhir injil bahwa motivasi mereka mengerumuni Yesus itu bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi pengajaran Yesus; bukan sungguh mendengarkan. Sementara beberapa orang yang sungguh mau mendengarkan dan mendapatkan kesembuhan harus berjubel termasuk untuk mendekatkan orang sakit kepada Yesus bahkan dengan cara yang luar biasa.
Masa adven menjadi kesempatan bagi kita untuk datang kepada Yesus, datang ke gereja atau ke lingkungan atau ke retret atau rekoleksi dll. Kalau kita datang hanya untuk mengevaluasi acara, maka kita tidak akan menemukan lawatan Tuhan. Tetapi kita datang ke aneka acara tersebut karena percaya kepada Tuhan akan mendapatkan lawatan Tuhan.
Kepasutrian kita diubah oleh Tuhan bukan terutama dengan mengandalkan retret yang hebat atau pembicara hebat tetapi kepada dengan keberanian kita untuk berjumpa satu sama lain dalam saling mendengarkan.
Penghayatan hidup religius imamat kita juga ditemukan bukan dengan mengandalkan materi dan pembicara hebat; tetapi dengan keberanian kita membuka hati dan membiarkan diri kita dibentuk oleh Tuhan.
Mari kita datang kepada Tuhan dengan iman agar kita mengalami lawatanNya.
Kontemplasi
Gambarkan kontrasnya sikap orang farisi dan ahli Taurat dengan sikap beberapa orang yang datang mengusung orang sakit.
Refleksi
Apa yang mendorongku datang mendekat kepada Yesus di masa adven ini? Apakah aku menemukan lawatan Tuhan ketika bertemu denganNya?
Doa
Ya Bapa, aku datang dengan iman kepada Yesus untuk boleh mengalami lawatanNya. Amin.
Perutusan
Datanglah kepada Tuhan dengan iman agar kita mengalami lawatanNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
