Jumat, 20 April 2018.
Bacaan: Kis 9:1-20; Mzm 117:1.2: Yoh 6:52-59
Renungan:
HATI Saulus yang berkobar-kobar dibakar oleh keinginan untuk mengancam dan membunuh para murid, dibalik oleh Tuhan berkat perjumpaan tak terduga. Saulus harus mengalami “kebutaan” . Kemampuannya untuk mencari para murid Yesus hilang. Sebagai orang buta mendadak, kini ia mengalami desorientasi (kebingungan), ketidakberdayaan dan terpaksa hanya mampu mendengarkan orang lain dan berhadapan dengan dirinya sendiri (pikiran, perasaan dan sikapnya). Melalui pengalaman perjumpaan dan kebutaan itu, Tuhan bukan hanya memperbaiki hidupnya tetapi membalik hidupnya dari penganiaya menjadi pewarta pilihan yang tangguh, termasuk dalam penderitaan.
Tidak sedikit dari umat beriman yang dulu hidup dalam “dunia gelap” dibalik oleh Tuhan dan sekarang dipakai Tuhan untuk melayani umatNya. Mereka yang dulu tak pernah berdoa, tidak tahu firman, absen dalam ibadat, menebar ketakutan bagi orang-orang dekatnya dan bangga karena dosa, kini boleh berbicara di depan jemaat mengenai perbuatan besar Allah yang membalik hidupnya, menyanyikan pujian, menundukkan kepala dan menekuk lututnya di hadapan Tuhan, melembutkan hatinya dengan kasih sayang dan menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan sanggup membalik hidup orang, yang menurut kita sendiri kadang tidak mungkin. Tuhan menjumpainya dengan caraNya. Namun pertobatan itu tidak mudah, karena membawa orang pada “kebutaan” dan ketidakberdayaan serta desorientasi.
Kita prihatin melihat salah satu anggota keluarga kita hidup seperti “saulus” dan kita tidak menemukan lagi cara bagaimana harus membawanya pada cara hidup yang benar. Di dalam “kemustahilan” inilah, kita perlu meletakkan iman dan harapan kita kepada Tuhan. Ada saatnya ia boleh mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang membalik hidupnya. Kita diundang untuk bersikap seperti teman-teman Paulus, menjadi penuntun bagi hidupnya ketika perjumpaan dengan Tuhan itu telah membuatnya mengalami “kebutaan” hidup.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana situasi Saulus ketika berjumpa dengan Tuhan dan mengalami kebutaan mendadak selama 3 hari.
Refleksi
Apakah aku juga pernah mengalami pengalaman seperti Saulus, dibalik oleh Tuhan?
Apakah aku percaya dan yakin bahwa Tuhan mampu membalik hati saudara-saudariku yang menjauh daripadaNya untuk datang lagi kepadaNya?
Doa
Ya Bapa, secara khusus aku berdoa bagi saudara-saudariku yang menjauh, memusuhi dan menganiaya Gereja, supaya mereka boleh mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus, PuteraMu dan menemukan kebenaran iman. Amin.
Perutusan
Bersyukurlah atas kebaikan Tuhan yang membalik hidupmu dan bawalah dalam doa saudara/saudarimu yang menjauh, memusuhi dan menganiaya Gereja
https://www.youtube.com/watch?v=L66Rng2BAKk
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)