Tahun C-1. Selasa Prapaska III
Selasa, 26 Maret 2019.
Bacaan:T Dan 3:25.34-43; Mzm 25:4b-5b.6.7c.8-9; Mat 18:21-35.
Renungan:
DOA Azarya di dalam tanur api sangat indah dan mendalam. Azarya menunjukkan di satu sisi kenyataan hidup iman bangsa Israel yang “memudar” karena dilarang di tanah pembuangan tetapi di lain sisi juga keberanian iman bahwa Allah tidak mempermalukan/mengecewakan umatNya. ”perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahanMu dan menurut besarnya belas kasihMu.”.
Di tengah masa prapaska inipun kita berseru kepada Tuhan bahwa hidup dan praktek iman kita tidaklah benar dan konsisten di hadapan Tuhan. Kita lowong berdoa, membaca firman, pergi ke gereja, tidak melayani dengan sungguh, hidup tidak kudus, tidak jujur dalam pekerjaan, melakukan pekerjaan kotor, kita melalaikan tanggungjawab kita untuk keluarga/komunitas dll. Kita tidak perlu membela diri di hadapan Tuhan bahwa itu semua kita lakukan karena keterbatasan situasi dan kondisi. Kitalah yang berdosa, yang kurang bijak dan sungguh-sungguh merawat iman. Bersama Azarya, kita persembahankan “jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah hati “ sebagai korban kepada Allah. Kitapun percaya bahwa Allah memberikan kemurahan dan belaskasihNya kepada kita, terutama pada masa berahmat ini.
Kontemplasi:
Rasakanlah kerendahan hati dan iman dalam doa Azarya.
Refleksi:
Apakah aku dengan rendah hati mengakui bahwa aku kurang menjadi hidup imanku? Apakah aku mau dengan rendah hati memohon kerahiman Tuhan dan percaya pada pengampunan dan belaskasihNya?
Doa:
Ya Bapa, mohon ampun kami orang berdosa dan terima hati kami yang remuk redam di hadapanMu.
Perutusan:
Doakanlah doa Azarya sebagai doa anda pribadi.
https://www.youtube.com/watch?v=HO5nWZD8Tt0
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)