Tahun A-2. Minggu Biasa XVI
Selasa, 21 Juli 2020.
Bacaan: Mik 7:14-15.18-20; Mzm 85:2-4.5-6.7-8; Mat 12:46-50.
Renungan:
SIKAP Mikha di hadapan Tuhan mencerminkan di satu sisi tanggungjawab bahwa segala kebobrokan hidup bangsanya itu layak membuat bangsa Israel dan Yehuda mengalami kehancuran; di satu sisi ia kerendahan hatinya di hadapan Allah disertai permohonan “Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir.” Mikha percaya bahwa Allah dapat dan akan melakukan sesuatu karena Allah itu adalah setia dan penyayang.
Sikap Mikha ini mengingatkan kepada kita akan arti pentingnya kita bertanggungjawab. Setiap dosa dan kesalahan itu ada konsekwensi dan tanggungjawab, artinya orang tidak bisa “cuci tangan” atau tidak mau memikul tanggungjawab. Mau berubah berarti juga harus bertanggungjawab.
Sikap Mikha juga mengingatkan kepada kita untuk tidak menyalahkan Allah ketika kita harus menerima konsekwensi dan resiko yang kita tanggung atas dosa-dosa kita. Jangan salahkan Allah yang tidak menjaga kita, jika kita sudah diingatkan berkali-kali olehNya. Jangan salahkan Allah yang tidak menolong kita, jika kita jatuh karena kita lari dari penjagaan Allah.
Sikap Mikha juga mengajarkita untuk percaya bahwa kasih setia dan kasih sayang Allah itu tidak pernah dicabut dalam hidup kita. Kita dapat memohon, tidak memaksa-menuntut-mengancam, Allah untuk melakukan perbuatan-perbuatan ajaib yang pernah kita alami, kita lihat dan kita dengarkan dari pengalaman hidup orang lain; supaya pengalaman itu juga terjadi dalam hidup kita.
Berani bertanggungjawab, sikap tidak menyalahkan Allah dan percaya kepada kasih dan setiaNya akan membawa hidup kita para perubahan. Ini juga berlaku dalam relasi kita sebagai suami isteri, dengan keluarga ataupun dengan komunitas.
Kontemplasi:
Rasakanlah roh yang terpancar dari doa Mikha
Refleksi:
Bagaimana aku bersikap di hadapan Allah ketika aku mengalami situasi sulit karena kesalahan dan dosaku?
Doa:
Ya Bapa, pulihkanlah kami, sebagaimana Engkau telah memulihkan setiap anak-anak yang Engkau kasihi.
Perutusan:
Kembangkanlah sikap tanggungjawab, sikap untuk tidak menyalahkan orang lain dan percaya.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)