Lentera Keluarga – Dosa Mengaburkan Mata

0
648 views

Minggu, 10 Juni 2018.

Bacaan: Kej 3:9-15; Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; 2Kor 4:13-5:1;Mrk 3:20-35

Renungan:

ADA beberapa reaksi adam dan hawa ketika mereka jatuh ke dalam dosa. Rekasi pertama adalah “Sembunyi” atau lebih tepatnya “menyembunyikan diri” dari Allah yang mencintai. Relasi cinta menjadin relasi takut. Reaksi yang kedua adalah “rasa malu”, menutup diri dari keterbukaan-apa adanya. Dan reaksi yang ketika adalah “menyalahkan pihak lain” yang dianggap sebagai penyebab; dalam kata lain “melempar tanggungjawab”. Dosa mengaburkan mata hati adam untuk melihat kasih Allah, melihat diri sendiri dan melihat orang lain dengan baik.  Karena dosa itu juga, ahli-ahli Taurat buta matanya untuk melihat pekerjaan Allah dalam diri Yesus. Mereka justru melihatnya sebagai kuasa Beelzebul.

Sembunyi, menutup diri dan melempar tanggungjawab kadang sering kita lakukan ketika kita melakukan dosa ataupun tidak berbuat apa-apa. Dalam hidup berkeluarga maupun hidup berkomunitas, hal-hal seperti ini sering kita lakukan. Kita yang salah tetapi kita menjadikan orang lain-keluarga-komuinitas sebagai alasan atas kesalahan kita. Dosa mengaburkan mata kita untuk melihat secara benar. Kisah kejatuhan manusia pertama mengajak kita untuk mawas diri. Kita kadang lemah, tetapi hendaknya segera kita segera mengambil sikap tobat, terbuka dan berani memikul tanggungjawab.

Kontemplasi

Gambarkan bagaimana perubahan yang terjadi pada manusia pertama ketika mereka jatuh dalam dosa.

Refleksi

Bagaimana sikapku ketika aku melakukan kesalahan? Apakah aku berani segera bertobat, terbuka dan berani memikul tanggungjawab?

Doa

Ya Bapa, jauhkanlah aku dari dosa dan curahkanlah rahmat pertobatan ketika aku jatuh ke dalam dosa, sehingga hatiku tetap mampu melihat kebenaran.

Perutusan

Ketika anda jaduh dalam dosa, ambilah keputusan untuk segera bertobat, membuka diri dan memikul tanggung jawab.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here