Tahun A-2. Minggu Pentakosta
Minggu, 31 Mei 2020.
Bacaan: Kis 2:1-11; 1 Kor 12:3-7,12-13; Yoh 20:19-23
Renungan:
PENTAKOSTA artinya adalah 50 hari, yaitu peringatan 50 hari setelah Paska. Dalam tradisi Yahudi, Pentakosta adalah pesta panen pertama gandum (Ul 28;26) atau Pesta Minggu ((7×7 hari); juga dikenal sebagai saat Allah memberikan hukum setelah Paska (bangsa Israel keluarga dari Mesir yang dikenal dengan Shimchath Torah, Sukacita Hukum. Bagi murid-murid Yesus, Pestakosta menjadi pesta pemberian hukum baru yaitu Roh Kudus sebagai buah Paska (Perjanjian Baru).
Turunnya Roh Kudus pada saat itu terjadi secara istimewa. Gemuruh angin dari langit dan lidah api menjadi tanda kehadiran Allah yang dikenal dalam peristiwa KS. Dan yang paling utama adalah bahwa “mereka dipenuhi dengan Roh Kudus” dan mulai berkata-kata sesuai dengan karunia Roh Kudus. Peristiwa ini mengingatkan orang beriman akan nubuat datangnya akhir jaman. Pentakosta menjati titik balik hidup para murid dalam pewartaan Injil.
Sebagai orang kristen, sejak baptis kita telah menerima Roh Kudus. Yang penting bagi kita adalah bagaimana kita hidup dipimpin oleh Roh Kudus? Apakah hati kita terbakar oleh cinta Allah yang mengubah hidup kita? Ketika hati kita terbakar oleh kasih Allah maka pikiran kita akan semakin berpusat pada Allah dan mengenal Allah, perasaan kita akan dipenuhi dengan sukacita, perkataan kita akan menjadi berkat, dan hidup kita diubah dan menjadi berkat bagi orang lain. Roh Kudus itu mengubah hidup kita dan menjadikan hidup kita sebagai berkat bagi gereja. Ini lebih dari sekedar resting dan bahasa roh.
PR kita adalah membiarkan pikiran, emosi, mulut, hati dan badan kita dikuasai oleh luapan cinta Allah, menjadi bejana yang layak bagi Roh Kudus. Kita tidak hanya datang minta didoakan dan pulang, tetapi ada proses pembelajaran yang kita lalui untuk mengenal kasih Allah dan menyalakan api kasih dalam hati kita, sampai kita tenggelam di dalamnya. Pengalaman itu akan menjadi daya ubah dalam hidup kita di kemudian hari.
Kontemplasi:
Masukkan dalam hati para murid. Rasakanlah bagaimana Roh Kudus membakar hati para murid dengan kasih Allah.
Refleksi:
Bagaimana Roh Kudus kualami membakar hidupku dengan cinta akan Allah dan mengubah hidupku secara radikal untuk memikirkan Allah dan rencanaNya.
Doa:
Datanglah Roh Maha Kudus Masuki hati umatMu
Sirami jiwa yang layu Dengan embun kurniaMu
Roh cinta Bapa dan Putra Taburkanlah cinta mesra
Dalam hati manusia Cinta anak pada Bapa
Datanglah Roh Maha Kudus Bentara cinta Sang Kristus
Tolong kami jadi saksi Membawa cinta ilahi
Lidah api angin taufan Lambang Roh Kudus yang datang
Maka kami dibaharui Oleh Pembaharu yang suci
Roh Kristus ajari kami Bahasa cinta ilahi
Satulah bangsa semua Karena bahasa cinta
Cinta yang laksana api Kobarkan semangat kami
Agar musnalah terbasmi Jiwa angkuh hati dengki
Sang penghibur umat Allah Kuatkan iman yang lemah
Agar hati bergembira Walau dilanda derita
Penggerak pada RasulMu Lepaskan lidah yang kelu
Supaya kami wartakan Karya keselamatan Tuhan
Perutusan:
Biarkanlah Roh Kudus mengubah hidup anda dan memimpin hidup anda dalam melaksanakan rencana dan karya Allah.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)