Tahun C-1 Adven III
Kamis, 21 Desember 2018.
Bacaan: Kid 2:8-14; Mzm 33:2-3.11-12.20-21; Luk 1:39-45 .
Renungan
KARENA kedekatannya dengan Elisabeth, Maria datang mengunjunginya bahkan tinggal 3 bulan lamanya bersama Elisabeth. Dua wanita yang sama-sama mengandung karena rencana ajaib Tuhan. Yang satu terlalu tua untuk hamil dan melahirkan dan yang lain adalah seorang yang sangat muda dan seorang perawan. Dan secara sosial dipandang “tidak patut”. Namun perjumpaan kedua pribadi ini menjadi perjumpaan yang membuka wacana iman tentang identitas dan wibawa Maria.
Dari segi usia, Elisabethlah yang layak mendapat pujian, apalagi ia sudah mengandung anak dengan cara yang luar biasa. Namun justru Marialah yang mendapatkan pujian dari Eliaabeth sebagai wanita yang “terberkati di antara semua wanita”; ia menyebut Maria sebagai “Ibu Tuhanku”, dan suara salamnya saja membawa sukacita bagi anak yang dikandungnya. Wibawa Maria “unggul” dari Elisabeth, wanita yang luar biasa yang hidup benar dalam iman. Kesimpulan tentang Maria itu diberikan oleh Elisabeth dengan ungkapan “sungguh berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana”.
Martabat perempuan tidak diukur dari kemampuannya untuk melahirkan anak dan harga dirinya tidak dapat hanya dihargai karena fungsi rahimnya: “Tota Mulier in Utero”. Kadang seorang perempuan mempunyai gambaran diri buruk atau dikondisikan secara sosial tidak berharga (orang bermasalah) ketika tidak dapat memberikan keturunan ataupun tidak menikah. Kesimpulan Elisabeth penting untuk kita garisbawahi : percaya dan taat kepada Allah. Hal yang senada juga dikatakan oleh Tuhan Yesus mengungkapkan bahwa ibunya adalah “mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakanNya”. Mereka yang tidak dikaruniai keturunan dan mereka yang tidak menikah juga dapat menapaki jalan kekudusan hidup melalui persembahan hidupnya dan pelayanan yang diberikannya baik bagi gereja dan masyarakat.
Kontemplasi
Gambarkanlah perjumpaan antara Maria dan Elisabeth.
Refleksi
Dimanakan berkatku sebagai seorang perempuan atau ibu dalam sebuah keluarga?
Doa
Ya Bapa, semoga salam Maria selalu berkumandang dalam hidup kami dan sapaannya membangkitkan roh kami. Amin.
Perutusan
Hidup kudus dan taat lebih utama dan berharga dari banyaknya keturunan.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)