Tahun C-1. Malam Paskah
Sabtu, 20 April 2019.
Bacaan: Kej 1,1-26-31a; Ul 14:13-15:1; Yes 55:1-11; Rm 6:3-11; Luk 24:1-12.
Renungan:
KITAB Suci yang kita dengarkan hari berbicara mengenai sejarah keselamatan: penciptaan, exodus, keselamatan kepada bangsa-bangsa, Kebangkitan Yesus dan baptis (ciptaan baru). Kebangkitan adalah puncak dan baptis adalah cara kita masuk dalam sejarah keselamatan.
Kebangkitan bukan laporan sejarah, tetapi sebuah kesaksian yang dilukiskan dalam sebuah kisah. Lukas mengisahkan kebangkitan dengan khas.
Pertama, jenasah Yesus baru akan diberi rempah-rempah setelah 1,5 hari dikurburkan (Matius, Markus dan Yohanes mengungkapkan bahwa jenasah itu dibalsami sebelum dimakamkan). Artinya adalah bahwa ritus penguburan tidak perlu bagi Yesus. Karena tubuhnya tidak akan hancur dan membusuk melainkan Ia telah bangkit.
Kedua, rombongan yang datang adalah para wanita: Maria Magdalena, Yohana, Maria Ibunda Yakobus serta wanita lain (Injil Mat menyebut Maria Magalena dan maria yang lain; Injil Mrk menyebut Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome; Injil Yohanes menyebut hanya Maria Magdalena). Artinya: kitapun dapat menjadi saksi dari kebangkitan Yesus, ketika kita berani ke “makam” hidup kita (kenyataan gelap dan ketidakberdayaan kita).
Ketiga, kebangkitan Yesus disahkan dengan dua orang saksi laki-laki yaitu malaikat, dengan mengingatkan perkataan Yesus untuk menjelaskan ketidakberadaan jenasah Yesus di makam. Kesaksian yang utama adalah Sabda Yesus sendiri.
Kebangkitan adalah saat Tuhan bekerja dengan kuasaNya atas hidup kita yang sudah tidakberdaya, tidak ada harapan dan “mati”. Kebangkitan itu dapat berupa kebangkitan dari sakit terminal, krisis ekonomi/bisnis, krisis hidup perkawinan, keluarga atau panggilan. Tetapi terutama dan yang mendasar adalah kebangkitan iman kita atas ketidakpercayaan kita bahwa Tuhan campur tangan dalam hidup kita. Ia tidak pernah mengecewakan kita, baik dalam hidup dunia ini, tetapi terlebih lagi Ia membangkitkan kita untuk hidup bersamaNya. Hanya satu yang Allah inginkan dari kita itu yaitu PERCAYA akan apa yang dikatakan oleh Yesus, PuteraNya.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana para wanita percaya akan kebangkitan Yesus.
Refleksi:
Apakah aku percaya akan campur tangan Allah di tengah pengalaman krisis?
Doa
Ya Bapa, aku percaya bahwa Engkau akan membangkitkanku dari “makam” hidupku.
Perutusan:
Aminilah dan jangan ragu akan Sabda Yesus.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)