Tahun C-1. Masa Biasa. PW. S. Yohanes Bosco.
Jumat, 1 Februari 2019
Bacaan: Ibr 10:32-39; Mzm 37:3-4.5-6.23-24.39-40; Mrk 4:26-34.
Renungan
SURAT kepada orang Ibrani meneguhkan orang-orang yang percaya: “setelah kamu menerima terang, kamu banyak menderita karena kamu harus bertahan dalam perjuangan yang berat…jangalah melepaskan kepercayaanmu.” Karena kepercayaan memberikan kepada jaminan hidup.
Pilihan untuk mengikuti Kristus itu kadang lebih membawa resiko daripada sukacita. Kadang kita diberi iming-iming; atau kalau iming-iming tidak mempan, maka muncullah ancaman-ancaman dengan satu tujuan yaitu meninggalkan iman. Namun godaan yang terbesar itu bukan berasal dari luar tetapi dari dalam diri kita sendiri: kita meragukan kebenaran iman kita sendiri. Dasar iman kita sendiri tidak kokoh karena kita kurang mengalami (bukan hanya memahami) apa yang kita imani. Tuhan mengajak kita untuk tekun dalam iman.
Banyak orang mengalami pemulihan hidup dari masa lalu tetapi kadang kurang mempunyai ketekunan untuk berbuat benar terlebih lagi ketika maksudnya dicuekin, ditolak, dianggap pura pura dlsb. Ketekunan setidaknya dapat membuat kita menang melawan kecenderungan buruk dalam hidup kita dan memulihkan relasi yang telah retak-rusak.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana Surat kepada orang Ibrani memberikan semangat untuk setia pada iman denga ketekunan?
Refleksi
Apakah aku melihat iman sebagai harta yang berharga dan memeliharanya dengan ketekunan?
Doa
Ya Bapa semoga aku senantisa setia kepadaMu dalam situasi apapun.
Perutusan
Bertekunlah dalam iman
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)