Tahun C-1 Adven II
Kamis, 13 Desember 2018.
Bacaan: Yes 41:13-20; Mzm 145:1.9-13b; Mat 11:11-15
Renungan
DUA kali Yesaya mengutip kata-kata Allah ini kepada Israel “Jangan takut, Akulah yang menolong engkau.” ISrael digambarkan sebagai cacing dan ulat. Kedua binantang ini adalah binatang yang kecil, hina dan tak dapat membela diri. Kata-kata Tuhan yang disampaikan oleh Yesaya menjadi penghiburan bagi Israel bahwa Allah tidak akan tinggal diam; Allah berjanji memulihkan. Tentunya Yesaya mengatakan ini bukan sebagai “janji kosong” tetapi sebagai motivasi dan daya gerak orang Israel untuk bangkit dan menatap hari esok yang lebih baik.
Frase yang sama juga perlu kita gemakan bagi hidup kita juga bagi hidup oramg lain. “Jangan takut, Akulah yang menolong engkau”. Seburuk keadaan kita apapun dan ketika tidak ada satu orangpun yang dapat menolong kita, kita belajar untuk percaya pada kuasa Allah yang memulihkan hidup.
Ada beberapa perkawinan dan keluarga yang menurut ukuran manusiawi tidak lagi dapat dipulihkan, tetapi begitu tangan Allah menyentuh hati meteka; mereka dapat hidup dalam damai kembali.
Ada beberapa sahabat yang jatuh fan pailit; merekq memulai hidup kembali dari “minus” tetapi karena tangan Tuhan mereka dipulihkan dan dilipatgandakan berkatnya. Pemulihan ini bukan hal kita tetapi pekerjaan Allah yang hanya dapt kita mohon dan kita percaya.
Kontemplasi
Gemakanlah kata kata Yesaya dalam hidup anda.
Refleksi
Apakah aku percaya dan berani berserah kepada Tuhan yang mendandani hidupku?
Doa
Ya Tuhan, aku percaya dan tidak takut dalam situasi apapun karena Engkau ada bersamaku. Amin
Perutusan
Jangan takut dan percaya kepada Allah di dalam keadaan apapun.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)