Pesta Salib Suci.
Bacaan: Bil 21:4-9; Mzm 78:1-2.34-35.36-37.38; Flp 2:6-11; Yoh 3:13-17
Renungan
PENGOSONGAN diri Kristus yang diungkapkan dalam Kidung Filipi sangat menyentuh hati kita. Pengosongan diri total dari kemuliaan yang setara dengan Allah sampai pada salib, wafat sebagai seorang yang menerima hukuman yang paling keji. Keutamaan pengosongan diri ini membuat Kristus berani dengan sukarela meninggalkan “kemuliaan-kemapanannya” dan taat bahkan sampai wafat di salib.
Pengosongan diri Yesus ini hendaknya juga menjadi teladan kerendahan hati bagi kita. Kadang kita jatuh dalam kesombongan karena status, kekayaan, pangkat-jabatan, atau kenalan atau karena keahlian dan kemampuan kita. Kita merasa direndahkan ketika orang lain tidak memperlakukan kita sesuai dengan apa yang kita banggakan. Musuh pengosongan diri bukanlah penghargaan dari orang lain tetapi kesombongan dalam diri kita sendiri.
Keutamaan kerendahan hati ini dapat kita dapat pelajari dalam keluarga melalui hal-hal yang sederhana: kesederhanaan hidup, kemauan untuk bergaul dengan orang sederhana, kerja tangan dan saling membantu dalam aktifitas rumah tangga sehari-hari.
Kontemplasi
Kontemplasikanlah pengosongan diri Yesus dalam Kidung Filipi hari ini.
Refleksi
Bagaimanakah aku mengembangkan semangat kerendahan hati Yesus dalam hidupku?
Doa
Ya Bapa, PuteraMu yang agung telah memberikan teladan pengosongan diri, demikian juga aku sebagai muridNya berjlaan mengikuti jalan pengosongan diriNya. Amin.
Perutusan
Aku belajar kerendahan hati.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)