Lentera Keluarga – Kasih Yang Paripurna

0
289 views

Tahun A-2. Kamis Putih

Kamis, 9 April 2020

Bacaan: Kel 2:1-8.11-14; Kor 11:23-26; Yoh 13:1-15

Renungan: 

DALAM makan bersama menjelang Hari Raya Paskah Yahudi, Tuhan Yesus mengungkapkan kasih kepada para muridNya dengan membasuh kaki mereka satu per satu dengan sebuah pesan “…jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamupun wajib saling membasuh kaki. Membasuh kaki adalah ungkapan tindakan yang kaya makna.

Pertama, Tuhan mengajarkan pentingnya kasih dalam wujud pelayanan yang dilakukan dengan kerendahan hati dan sukarela. Kualitas Guru dan Pemimpin adalah kesediaannya dan kerendahan hatinya untuk melayani setiap orang yang dikasihinya tanpa kecuali.

Kedua, membasuh kaki berarti membersihkan bagian yang paling mudah kotor, yang paling bawah. Ini berarti membantu orang yang kita layani, dalam situasi “sekotor” apapun, untuk hidup dalam kekudusan. Keberanian untuk menyentuh hal yang paling dasar, bawah, yaitu pergumulan dan dosa sehari-hari. Membantu orang lain dalam kekudusan, membiarkan tangan kita terkotori dengan kenyataan hidup . Namun kita tidak menjadi kotor, karena kita mempunyai sumber pengudusan yaitu air yang menjadi lambang rahmat Tuhan.  Dan itulah yang selama ini Tuhan telah buat dalam karya pelayananNya. 

Selain itu, Kami Putih juga mengajak kita mengenangkan seluruh pemberian diri Tuhan dalam Misteri Ekaristi.  Ekaristi tidak berhenti pada perayaan liturgi tetapi menjadi sumber bagi tindakan kasih yang melayani tanpa pamrih dan kasih yang menguduskan. Ekaristi menjadi pengalaman iman dimana Tuhan memberikan hidupnya secara paripurna kepada kita semua tanpa kecuali. Hidup kita itu begitu berharga di hadapan Tuhan dan Ia menguduskan kita dari dosa dan kelamahan kita. Sungguh suatu cinta yang paripurna, yang sangat mahal nilainya; Tidak ada hal lain kecuali menerimaNya dengan segala ketidaklayakan dan syukur yang begitu luar biasa. 

Tuhanpun mengajak kita sama sepertiNya, yaitu untuk memberikan hidup bagi orang-orang yang Tuhan berikan kepada kita: keluarga kita, rekan pelayanan kita atau rekan kerja kita. Mari kita layani keluarga kita sebagai harta yang berharga dalam hidup kita, yang untuk kebaikan dan hidup mereka, kita rela mengorbankan apapun bahkan hidup kita sendiri. Mari kita membantu mereka untuk membasuh ketidakkudusan mereka dengan berani menyentuh hidup sampai pada pergumulan dan kejatuhan mereka. 

Moment bersama keluarga ini menjadi kesempatan yang tepat untuk mengungkapkan kasih dan cinta yang paripurna kepada keluarga, rekan komunitas maupun rekan-rekan kerja kita. 

Kontemplasi:

Gambarkan pikiran dan hati Tuhan ketika Ia membasuh kaki para muridNya tanpa kecuali.  

Refleksi:

Apa arti orang-orang yang dekat denganku, keluargaku, komunitasku bagiku? Apakah aku memberikan hidupku untuk melayani mereka dan membantu mereka bertumbuh dalam kekudusan hidup?

Doa

Ya Bapa, terima kasih atas kasih yang paripurna yang telah kami terima dari Yesus PuteraMu; ajarilah kami untuk semakin berani memberikan diri kami kepada mereka yang Kaupercayakan kepada kami dengan melayani mereka dengan sukarela dan rendah hati, dan membantu mereka bertumbuh dalam kekudusan hidup. 

Perutusan:

Heninglah sebentar di hadapan Tuhan dengan satu permenungan:  Tuhan siapakah saya sehingga Engkau rela memberikan hidupMu bagiku?

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here