Tahun A-2. Minggu Prapaskah 1
Sabtu, 7 Maret 2020.
PW. Santa Perpetua dan Felisitas, Martir
Bacaan: Ul 26:16-19; Mzm 119:1-8; Mat 5:43-48.
Renungan:
TUHAN Yesus dalam Sabda di Bukit mengajarkan dengan jelas keutamaan kasih orang kristen. Jikalau kasih orang kebanyakan tergantung pada balasan dan terbatas pada kalangan sendiri; kasih yang diajarkan oleh Tuhan dan harua dihidupi oleh para pengikutNya adalah kasih yang memberi, tanpa batas dan menyelamatkan yang kita kenal dengan nama agape. Pedoman cinta kasih diletakkan pada Allah “yang memberikan matahari dan hujan” bagi orang yang benar maupun jahat.
Kasih tanpa batas itu sulit tetapi de fakto sudah kita latih ketika kita merawat buah hati, merawat pasangan yang sakit dan tak berdaya atau merawat orang tua kita yang sudah tidak mampu berbuat apa-apa.
Yang sering kali terjadi adalah kita kehilangan sukacita ketika cinta itu kita pikirkan “berat sebelah” atau beban. Walaupun kita sudah melakukan kasih agape tetapi terselip keinginan untuk menuntut balasan atau hasil seperti yang kita harapkan dari orang-orang yang kita kasihi. Hal ini wajar, namun kita perlu terus belajar untuk mengalami sukacita. Sukacita itu hanya kita temukan ketika kita sadar bahwa kita dengan cara sama, Allah Allah mengasihi kita.
Kontemplasi:
Resapkanlah pengajaran Tuhan Yesus dalam Sabda di Bukit tentang kasih yang sempurna.
Refleksi:
Bagaimana aku bertumbuh dalam sukacita ketika belajar mengasihi tanpa batas?
Doa:
Ya Bapa, kasihMu sempurna kepada kami. Ajar kamipun untuk mengasihi saudara kami dengan kasih yang sama. Amin.
Perutusan:
Bersukacitalah ketika anda boleh belajar mengasihi dengan kasih agape.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)