Minggu, 1 Juli 2018
Bacaan: Keb 1:13-15;2:23-24; Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; 2Kor 8:7.9.13-15; Mrk 5:21-43
Renungan
PAULUS mengingatkan kepada jemaat di Korintus “hendaklah kamu kaya dalam pelayanan kasih”. Pelayanan kadang membuat kita merasa terbebani, apalagi kalau kita dijatuhi beberapa pelayanan tambahan karena beberapa orang menolak untuk itu. Kata-kata Paulus memberikan semangat kepada kita ” maka hendaklah sekarang ini kelebihanmu mencukupkan kekurangan orang-orang kudus, agar kelebihan mereka kelak mencukupkan kekurangan kamu”. Kita tidak mencari kebanggaan dengan banyaknya pelayanan kita, tetapi kita harus semakin bertanggungjawab ketika Tuhan meminta kita lebih dalam pelayanan kita.
Kekayaan dalam Pelayanan hendaknya juga dilambari dengan sikap Allah yang tidak suka melihat kebinasaan tetapi menemukan keselamatan. Kekayaan hati inilah yang ditunjukkan kepada Tuhan Yesus ketika berhadapan dengan mereka yang mengalami penderitaan. Ia membangkitkan anak Yairus dan seorang perempuan yang dua belas tahun lamanya menderita pendaharan. Pelayanan kita pelayanan yang memberikan semangat, meneguhkan, menguatkan, menegakkan yang jatuh; bukan menyalahkan, mencela, menjatuhkan dan menghukum. Pelayananan kita hendaknya menerima keterbatasan dan kelemahan tanpa kehilangan idealisme.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana kata-kata Paulus dan Tuhan Yesus mengajak kita untuk kaya dalam pelayanan.
Refleksi
Bagaimana aku menerima pelayanan yang diberikan kepadaku? Apakah aku terbebani? Mencari kebanggaan? ataukan aku semakin sungguh-sungguh dan bertanggungjawab?
Doa
Ya Bapa, dengan sukacita dan gembira, aku menerima karunia pelayanan, untuk mewartakan bahwa Engkau adalah Allah yang menghendaki “kehidupan” dan keselamatan.
Perutusan
Terimalah tugas pelayanan dengan sukacita dan tanggungjawab. Dan lakukanlah dengan hati Allah
https://www.youtube.com/watch?v=qVaf2dCSZi0
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)