Minggu, 24 Desember 2017. Malam Natal.
Bacaan: Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14.
Renungan
YESUS lahir di tengah hiruk pikuk sensus yang terjadi di Betlehem. Banyak orang tidak mengenal kelahiran dan keberadaan Sang Gembala Agung di tengah-tengah mereka yang terbaring dengan lampin di atas palungan. Kecuali Yusuf dan Maria, mereka hanya mengalami kehadiran bayi Yesus dalam sukacita kelahiran bayi biasa.
Namun bagi mereka yang terpilih, kelahiran bayi yang nampaknya biasa itu membawa sukacita yang berbeda. Salah satu mereka yang terpilih adalah para gembala. Kepada mereka warta malaikat bergema “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu juru selamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
Warta malaikat hari ini juga ditujukan kepada kita, sebagai orang pilihan Allah, sekarang ini “Hari ini telah lahir bagimu juru selamat yaitu Kristus Tuhan.”
Di malam natal ini kita mengenang dan mengucap syukur kepada Allah atas pribadi Yesus yang kita kenal sebagai Kristus. Pribadi, hidup dan karyaNya mempersona kita dan memberikan perubahan hidup bagi kita. Natal adalah jalan bagaimana Allah hadir dan dapat kita kenal dalam diri Yesus Kristus.
Di malam natal ini kita kembali diingatkan akan misi kita untuk mewartakan kabar sukacita ini, kelahiran Pribadi Agung, yang dapat menjadi panutan hidup dan kita andalkan dalam segala sesuatu.
Marilah kita rayakan malam natal ini dengan syukur dan penuh kasih. Allah mendatangi kita dengan cintaNya dalam wujud manusia yang dapat menjadi panutan hidup bagi semua orang untuk mengenal Bapa dan tinggal bersama Bapa.
Kontemplasi
Gambarkan perbedaan sukacita atas kelahiran Yesus yang dialami oleh mereka yang bersama dengan Yusuf dan Maria dengan sukacita yang dialami oleh para gembala.
Refleksi
Apa artinya bagiku bahwa Allah menjadikanku sebagai pribadi yang terpilih untuk melihat bayi Yesus, bukan sebagai pribadi bayi biasa, tetapi sebagai Gembala Agung?
Doa
Ya Bapa, terima kasih karena aku boleh mengenal bahwa dalam hiruk pikuk dan sukacita biasa, aku melihat kehadiran Sang Raja Damai di tengah tengahku. Amin.
Perutusan
Rayakanlah malam natal dengan rasa syukur dan sukacita yang mendalam.
Selamat natal: sukacita dan damai Tuhan tinggal di dalam diri dan keluarga kita.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)