Tahun A-2. Minggu Paska VII
Sabtu, 30 Mei 2020.
Novena Roh Kudus Hari 9
Bacaan: Kis 28:16-20.30-31; Mzm 11:4.5.7; Yoh 21:20-25.
Renungan:
STATUS Paulus adalah tahanan rumah. Dengan keterbatasan ruang gerak, semangat dan kreatifitas penginjilan Paulus tidak terpenjara. Ia mengumpulkan orang-orang terkemuka bangsa Yahudi dan merima banyak tamu selama kurang lebih 2 tahun lamanya. Fisik boleh terbatas, tetapi karya Roh itu tidak dapat dibatasi oleh keterbasan gerak fisik.
Dengan work from hom (WFH) dan Stay At Home (SAH) ini, ruang gerak fisik kita terbatas, terlebih untuk berjumpa dengan keluarga kita dan saudara-saudara yang kita layani. Namun luar biasa, media digital yang dulu kita pikirkan “berbahaya” untuk kebersamaan keluarga, kini menjadi sarana bagi para gembala, pewarta injil, untuk tetap mewartakan kabar gembira kepada semua orang; bahkan lintas batas paroki, keuskupan bahkan negara. Beberapa keluarga dan komunitas mengadakan doa bersama online: misa, rosario, novena dll. Beberapa mengadakan Persekutuan Dosa dan Pertemuan Komunitas Sel secara online. Bahkan dapat dikatakan bahwa ada begitu banyak pembinaan iman yang dapat kita ikuti atau disediakan oleh gereja. Yang masih perlu kita tingkatkan adalah pembinaan iman umat dengan kelas-kelas yang dapat diikuti oleh umat, melengkapi persiapan-persiapan penerimaan sakramen yang ada.
Kita dihadapkan dengan begitu banyak pilihan. Namun kita perlu juga perlu menyadari pentingnya selektif dalam pembinaan iman, supaya acara-cara rohani online ini tidak mengalihkan kita untuk berani menatap situasi hidup kita: pekerjaan kita dan tanggungjawab pelayanan kita. Kegiatan iman yang baik itu mengubah cara hidup kita baik internal (pikiran kita semakin jernih, emosi kita semakin terkendali, perkataan bisa semakin dapat dipertanggungjawabkan dan perilaku kita semakin murah hati) maupun ekternal (cara mengelola usaha kita, tanggungjawab terhadap karyawan, semangat untuk kreatif dalam mencari dan mengusahakaan pekerjaan-pekerjaan baru) dalam menatap ketidakpastian ini.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana Paulus yang terbatas dalam geraknya, karena dorongan Roh Kudus tetap dapat mewartakan Injil dengan lebih luas.
Refleksi:
Apakah aku terbelenggu dalam keterbatasan gerak fisikku ataukah aku dapat bergerak secara kreatif dan leluasa untuk mewartakan Injil dan bertanggungjawab atas hidup dan pekerjaan ku?
Doa:
Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus
Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.
Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.
Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.
Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemulian-Mu.
Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarlah kami untuk menjadi orang yang tahu berterima kasih atas segala kebaikan-Mu dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.
Datanglah, ya Roh Takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu. Amin.
Perutusan:
Biarkanlah Roh menyala-nyala membuka belenggu mental dan hati untuk dapat mewartakan Injil dan bertanggungjawab atas hidup dan pekerjaan kita walaupun mobilitas fisik kita terbatas.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)