Jumat, 27 Oktober 2017.
Bacaan: Rom 7:18-25a; Mzm 119:66.68.76.77.93.94; Luk 12:54-59
Renungan
PAULUS berbagi pengalaman pergumulan hidup : ” sebab bukan yang baik seperti yang kukehendaki yang kuperbuat, melainkan yang jahat yang tidak aku kehendaki”. Paulus mengalami ketidakberdayaan melawan perbuatan jahat dalam dirinya, seakan-akan ia terperangkap di dalamnya. Kondisi ini sering disebut sebagai konkupisensia (kencenderungan untuk berbuat dosa). Semakin orang berbuat dosa, maka daya tahan tubuh melawan dosanya juga semakin melemah. Dalam situasi Paulus mengungkapkan: Syukur kepada Allah!
Dialah Yesus Kristus, Tuhan kita! Tuhan Yesus melepaskan kita dari dosa, dan juga memberi kekuatan untuk melawan dosa.
Pengalaman pergumulan kadang juga kita alami dalam hidup sehari-hari. Segala niat baik untuk pemulihan perkawinan dan keluarga seakan akan sia-sia karena kelemahan dan peristiwa berat yang bertubi-tubi datang. Kitapun telah berusaha untuk meminta bantuan dan konsult dengan beberapa orang, tetapi juga kita tidak menemukan solusi konkret dan praktis untuk bangkit dari keterpurukan.
Nasihat Paulus penting kita ingat: datang kepada Yesus. Memohon kekuatan dan sekaligus jalan keluar bagi pemulihan keluarga kita.
Kontemplasi
Gambarkan pergumulan iman yang dialami oleh Paulus.
Refleksi
Bagaimana aku menghadapi situasi pergumulan dalam hidupku dan keluargaku? Apakah aku meletakkan pada kekuatanku atau pada kuasa Yesus?
Doa
Ya Bapa, semoga aku semakin berpegang erat dan berharap pada Yesus yang membuatku menang dalam pergumulan melawan dosa. Amin.
Perutusan
Aku datang kepada Tuhan Yesus memohon kekuatan melawan dosa dan meletakkan harapanku kepadaNya (Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)