Tahun C-1. Jumat Prapaska III
Jumat, 29 Maret 2019.
Bacaan: Hos 14:2-10; Mzm 81:6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17; Mrk 12:28b-34.
Renungan:
“DATANGLAH membawa kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan,” demikian Hosea menyampaikan firman Allah kepada Israel yang telah jatuh dalam penyembahan berhala dan mengandalkan kuasa Asyur. Langkah pertobatan ini segera diikuti oleh langkah Allah yang tidak berlambat-lambat untuk memulihkan dan melimpahkan berkatNya. Bertobat berarti memutuskan untuk mengasihi Allah sebagai yang pertama dan utama; dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Orang takut atau menunda-nunda mengaku dosa dan bertobat karena aneka alasan : malu, karena harga diri, karena takut dihukum atau takut kehilangan atau takut ditolak. Kalau masuk ke kamar pengakuan, kita 100 % yakin bahwa melalui imam, Allah akan bermurah hati mengampuni dosa kita sebagaimana disabdakanNya hari ini; tetapi keraguan kita justru ketika kita memohon ampun kepada saudara-rekan kita atas kesalahan yang kita perbuat. Beberapa orang yang sudah bertobat dan menyesal, kembali kepada cara hidup lama, karena pertobatannya ditolak dan ia dihakimi oleh keluarganya sendiri. Namun ada beberapa orang yang walaupun ditolak, ia tetap berjuang hidup benar di hadapan Allah, dengan tetap membawa harapan bahwa hidup perkawinan/keluarganya belum dapat dipulihkan; Mereka tetap bersyukur bahwa mereka masih boleh merasakan kebaikan Tuhan.
Pengampunan manusia memang ada “catatan”nya; tetapi pengampunan Allah sungguh luar biasa dan tanpa syarat. Begitu kita sungguh bertobat, Ia langsung memulihkan dan mendandani kita.
Pakailah kesempatan masa prapaska ini untuk mengambil langkah pertobatan. Datanglah kepada Allah dengan rendah hati; datanglah kepada saudara/keluarga anda dengan penyesalan.
Kontemplasi:
Gambarkanlah bagaimana Allah bukan hanya mengampuni tetapi memulihkan dan mendadani hidup orang jika ia bertobat dengan sungguh.
Refleksi:
Apa langkah pertobatan yang harus kuambil, terutama pada masa prapaskah ini? Apakah aku sudah datang kepada Allah dan saudara/keluarga?
Doa:
Ya Bapa, dengan rendah hati aku datang menyesali dosaku, dan aku percaya bahwa Engkaulah satu-satunya yang memulihkan dan memperbaharui hidupku menjadi jauh lebih baik dari sekarang. Amin.
Perutusan:
Datanglah untuk mengaku dosa kepada Allah dan kepada saudara/keluarga anda, dengan segala kerendahan hati.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)