Tahun A-2. Minggu Paska IV
Sabtu, 9 Mei 2020.
Bacaan: Kis 13:44-52; Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; Yoh 14:7-14.
Renungan:
KEHADIRAN Barnabas dan Paulus menjadi magnet bagi orang Yahudi di Antiokhia Psidia; bahkan dikatakan “hampir seluruh warga kota berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengarkan firman Allah”. Namun orang-orang Yahudi “fanatik” iri hati dan mengahasut orang dan pembesar kota serta mengusir Barnabas dan Paulus. Dapat dibayangkan bagaimana tempat doa yang dulu kosong dan dihadiri oleh sedikit orang yang mengaku Yahudi taat, kini penuh karena figur-figur yang mewartakan Kristus.
Dalam kehidupan menggereja, kehadiran pewarta-pewarta iman atau figur rohani itu menjadi magnet bagi umat. Mereka tidak perlu mengumpulkan orang, karena orang akan datang sendiri untuk mendengarkan. Mereka menjadi figur bisa karena kepribadian, keahlian, doa, pewartaan dlsb; tetapi terutama karena mereka diurapi oleh Roh Kudus dan Allah mengerjakan kuasaNya melalui mereka.
Bagi yang “berkharisma” menjadi magnet iman umat tetap dituntut sikap bijak, rendah hati, dan dengan setia mengajarkan kebenaran iman serta menjalani hidup yang dapat diteladan. Jangan sampai hidupnya terbelokkan menjadi “pamor” dan “pamer”, menggunakan kharisma itu untuk kepentingan diri sendiri atau komunitas. Magnet ini tidak akan menarik tetapi justru menolak ketika mereka menjadi batu sandungan bagi hidup umat.
Bagi mereka yang “magnetnya” biasa-biasa saja, diperlukan sikap bersyukur bahwa mereka ada untuk kepentingan gereja. Hidup mereka memang tidak sempurna yang seperti dibayangkan. Tetapi jangan itu dijadikan konsumsi iri hati dan celaan. Mereka adalah berkat Tuhan bagi gereja. Setiap orang bekerja dan melayani sesuai dengan kharsima Roh yang diberikan kepada masing-masing, tidak tergantung dari kemampuan, derajat dan studi. Setiap orang memunyai magnet iman tertentu.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana figur Barnabas dan Paulus menjadi Magnet Iman bagi orang-orang di Antiokhia Psidia.
Refleksi:
Apakah hidupku menjadi magnet iman bagi orang-orang di sekitarku?
Doa:
Ya Bapa, terima kasih atas figur-figur iman yang menjadi magnet dan perekat iman bagi gerejaMu.
Perutusan:
Kembangkan kharisma Roh Kudus dalam diri anda untuk menjadikan diri anda magnet iman dan keselamatan.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)