Rabu, 25 April 2018. Pesta St Markus Penginjil
Bacaan: 1Ptr 5:6b-14; Mzm 89:2-3.6-7.16-17; Mrk 16:15-20
Renungan:
Markus banyak mengenal Yesus dari Petrus; bahkan oleh Petrus, ia disebut dengan panggilan “anakku”. Markus banyak mengenal Yesus, mungkin juga mengenal Yesus secara fisik dan juga dari warisan iman yang didapatinya dari Petrus. Ia pergi ke Alexandria, Mesir dan menjadi Uskup Gereja Koptik di Mesir. Dalam akhir Injil Markus diungkapkan “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahluk”. Berkat Markus, Injil diwartakan di Afrika; tetapi lebih lagi berkat tulisan Injil Markus, warta Injil tersebar di seluruh dunia.
Tulisan, media, menjadi sarana yang luar biasa dalam pewartaan Injil, walaupun perjumpaan pribadi itu tetap menjadi yang pokok. Kita sangat bersyukur bahwa banyak kisah iman dapat kita akses dan kita bagi via gadget, web, televisi dan radio. Melalui sarana ini, kita mengenal Tuhan, mengenal ajaran iman dan berbagi pengalaman iman. Tetapi menjadi pertanyaan bagi kita adalah apakah kita sungguh secara efektif telah memanfaatkan media massa ini dengan serius dan sungguh bagi pewartaan iman? Apakah kita masih sporadis atau sudah sungguh-sungguh mengelola media secara bersama dan berjejaring?
Iman juga dapat kita kembangkan di tengah keluarga kita melalui media. Hal sederhana yang kita buat adalah mendengarkan lagu rohani, membaca Kitab Suci, menyediakan buku-buku pokok iman, mendengarkan renungan, ataupun siaran-siaran radio dll. Di dalam media, dapat kita temukan jawaban-jawaban atas pertanyaan iman kita; yang tentunya juga harus kita check kebenarannya.
Pergilan dan wartakanlah Injil, tidak hanya berupa sebuah perjumpaan personal saja, tetapi juga sebuah pewartaan melalui media.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana Markus mewariskan pengenalan akan Yesus melalui media.
Refleksi
Bagaimana aku memanfaatkan media sebagai sarana pewartaan dan sharing iman?
Doa
Ya Bapa, semoga kami semakin bersemangat dan serius dalam mewartakan Injil. Amin.
Perutusan
Gunakanlah media sebagai sarana penting dalam pewartaan Injil. (Morist MSF).
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)