Tahun A-2. Pekan Adven 1
Kamis, 5 Desember 2019.
Bacaan: Yes 26:1-6; Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a; Mat 7:21.24-27.
Renungan:
TUHAN Yesus mengajarkan apa artinya iman yang sejati dengan kata-kata ini “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, Tuhan! Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu di surga.” Seruan yang disertai dengan perbuatan iman itu adalah pondasi rumah yang kokoh dan tak tergoyangkan oleh hujan, angin dan banjir.
Kedekatan kita dengan Tuhan tidak diukur dengan seringkan kita berkata-kata tentang Tuhan atau berdoa dengan Tuhan atau mengikuti retret dan terlibat dalam aneka kegiatan komunitas gerejawi; tetapi terletak apakah karakter hidup kita itu semakin serupa dengan Kristus. “Semakin” artinya bahwa kita bertumbuh semakin lama semakin baik.
Orang yang berseru itu seperti suporter pertandingan, yang bisa beteriak, memberikan dukungan, bisa gembira dan sedih, cemas dll; tetapi mereka bukan pemain. Perlu kita ingat bahwa Tuhan tidak butuh supporter; Tuhan menginginkan kita jadi murid: hidup dan belajar serupa denganNya dalam pikiran, perasaan, hati dan perilaku.
Orang kristen “yang berseru Tuhan.Tuhan”, biasanya akan mudah berubah karakter tergantung lingkungan; mudah terprovokasi; berpikir bengkok, emosional dan bisa dikuasai maksud jahat walaupun bungkusnya bisa baik dan nampak suci. Sebaliknya, orang yang “melaksanakan Sabda” yang mau belajar terus menjadi serupa dengan Kristus, akan berpikir bijak, perasaan yang damai dan seimbang, hati yang baik dan bersikap taat-setia dalam keadaan apapun.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana Tuhan dengan jelas memberikan makna iman bukan hanya dalam berbicara tetapi juga dalam membangun relasi kemuridan yang semakin menyatukan karakter kita dengan Tuhan.
Refleksi:
Dalam hidup menggereja dan berkomunitas, apakah kita ini supporter Kristus ataukah murid Kristus? Apakah cara berpikir, perasaan, hati dan perilakuku itu menunjukkan kepada kita tempat kita?
Doa:
Ya Bapa, semoga tanpa lelah, kami semakin bertumbuh dalam karakter Kristus, yang tercermin dari cara berpikir kami yang bijak, perasaan kami yang seimbang, hati yang baik dan perilaku yang taat dan setia.
Perutusan:
Berimanlah dengan menumbuhkan karakter Kristus dalam pikiran, perasaan, hati dan perilaku hidup anda.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)