Lentera Keluarga – Memberikan Prioritas

0
264 views

Tahun A-2. Minggu Prapaskah IV
Selasa, 24 Maret 2020.
Bacaan: Yeh 47:1-9.12; Mzm 46:2-3.5-6.8-9; Yoh 5:1-16.

Renungan:

INJIL mengisahkan seorang yang sakit 38 tahun. Ia terbaring di dekat kolam Betesda, tempat yang diimani akan mendapatkan kesembuhan jika air itu goncang. Dan ia berada dalam posisi kalah bersaing dengan orang yang lain. Ia berkata kepada Tuhan. “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”  Tuhan berbelaskasih padanya dan menyembuhkan dia serta memintanya untuk mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi orang yahudi tidak terfokus pada kesembuhan itu, mereka malah terfokus para peraturan sabath. 

Dua sikap kurang terpuji dihanyati oleh orang  yahudi yang berada di sekitar kolam Betesda: egois karena tidak memprioritaskan orang yang paling menderita dan fokus pada kesalahan, bukan pada mujijat. Sebaliknya Tuhan memberikan sikap yang terpuji: berbelaskasih dengan memberikan prioritas kepada orang yang sakit dan membutuhkan  serta meminta ia “pergi” dari tempat itu. 

Di tengah pandami covid-19, orang beramai-ramai untuk mengamankan diri sendiri, sehingga fasilitas untuk para dokter dan tenaga medis menjadi langka dan mahal. Mereka yang berkerja di garda depan dan paling beresiko justru berkekurangan sementara kebutuhan sarana prasarana medis semakin banyak. Beberapa dokter sudah berpulang karena itu, padahal tenaga dan keahlian mereka sangat diperlukan dalam situasi ini. Beberapa dari kita beramai-ramai untuk datang ke RS melalukan test, bahkan berdesak-desakan dan mengandung resiko. Kebutuhan test terbatas untuk mereka yang termasuk dalam kategori PDP dan ODP. 

Mari kita membantu mereka yang paling membutuhkan perawatan dengan bantuan yang dapat kita berikan melalui gereja atau lembaga credible lain dari rumah kita. Kita dapat membantu mereka juga dengan disiplin tinggal di rumah, bekerja di rumah dan menjaga hidup sehat. Dan kalaupun kita harus keluar rumah karena harus bekerja, kita taati protokol untuk menjaga diri dan membersihkan diri. 

Kontemplasi:

Gambarkanlah bagaimana sikap Tuhan Yesus terhadap penderitaan.

Refleksi:

Apakah aku memberikan prioritas kepada mereka yang paling membutuhkan?

Doa: 

Ya Bapa, ajarilah kami untuk memikirkan kebaikan orang-orang lain yang paling membutuhkan. 

Perutusan:

Berikanlah prioritas kepada mereka yang paling membutuhkan.

(Morist-MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here