Lentera Keluarga – Memiliki Anak Allah

0
258 views

Tahun A-2. Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat,  10 Januari 2020.

Bacaan: 1Yoh 5:5-13; Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Luk 5:12-16. 

Renungan:

“Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki DIA, ia tidak memiliki hidup” demikian Yohanes menyimpulkan dalam suratnya tentang arti pentingnya beriman. “Memiliki” berarti percaya, mengimani dan menjadikan hidup Yesus sebagai acuan cara hidup pribadi. Kisah penyembuhan orang kusta menjadi salah satu tanda yang menunjukkan bahwa di dalam Yesus ada kuasa yang menghidupkan, yang mengalahkah penyakit tak tersembuhkan seperti kusta.   Namun bukan hanya kesembuhan dan pemulihan yang didapatkan, melainkan hidup. 

Kita memiliki identitas anak Allah ketika kita menerima sakramen baptis. Namun identitas itu tidak cukup untuk dimiliki, tetapi juga dihidupi. Mudah bagi kita orang kristen untuk menghidupinya karena kita mendapatkan teladan bagaimana seorang anak Allah itu seharusnya hidup sebagaimana ditunjukkan oleh Tuhan Yesus. Tidak ada satu keraguanpun akan Yesus, melihat bagaimana perkataan, sikap, perhatian dan tindakanNya yang secara manusiawipun itu unggul dan luar biasa. Identitas kristiani adalah identitas yang membanggakan dan membuat kita mewarisi hidup yang diberikan oleh Allah dan dijanjikan dalam kepenuhannya.  Benar kita adalah milik Allah, tetapi juga identitas anak Allah harus menjadi milik yang kita rawat dan hidupi. 

Kontemplasi:

Gambarkan keyakinan Yohanes tentang hidup di dalam  Allah. 

Refleksi:

Apakah aku sudah menghidupi dengan baik identitasku sebagai anak Allah? 

Doa: 

Ya Bapa, terima kasih atas anugerah keputraan dan hidup yang Engkau berikan kepada kami; semoga kami senantiasa menghidupinya dengan tekin dan setia. 

Perutusan:

Letakkanlah idenitas anda sebagai anak Allah di dada anda. 

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here