Tahun C-1. Pekan Biasa XXXII
PW S Martinus de Tours, Uskup
Senin, 11 November 2019.
Bacaan:Keb 1:1-7; MZm 139:1-10; Luk 17:1-6.
Renungan:
KITAB Kebijaksanaan mengajarkan kepada kita bahwa Kebijaksanaan adalah cermin isi hati Allah. Kebijaksanaan itu hanya dapat ditemukan dalam hati dan pikiran yang jernih serta dalam keheningan. Walaupun kebijaksanaan itu dirumuskan dengan kata-kata sederhana, tetapi kata-kata itu selalu menyentuh di hati dan budi. Kebijaksanaan bukan soal pikiran, tetapi juga rasa hati yang mendalam.
Persoalan dan masalah kadang bertubi-tubi datang kepada kita dan menimpa keluarga kita. Kadang begitu kalut dan lelahnya, pikiran kita menjadi bengkok, emosi kita menjadi labil dan kita gegabah dalam mengambil keputusan. Kadang kita berdoa dengan banyak kata-kata dan meminta Tuhan mendengarkan kita. Padahal saat itu, seharunyalah kita belajar hening dan membiarkan Tuhan berkata-kata untuk membantu kita.
Jika kita tidak menjaga pikiran dan hati, pikiran dan perkataan kita dapat “menyesatkan” orang lain yang lemah dan mempercayakan hidupnya untuk kita.
Jika kita tidak menjaga pikiran dan hati, maka kitapun akan membalas kejahatan dengan kejahatan, sakit dengan sakit, dan kita sulit akan mengampuni.
Keheningan di hadapan Allah menjadi kunci bagi kita untuk menemukan kebijaksanaan dan hidup di dalamNya.
Kontemplasi:
Rasakanlah gema dari ayat-ayat kebijaksanaan hari ini?
Refleksi:
Apakah dalam menanggapi persoalan atau peristiwa hidup aku belajar untuk hening dan menemukan kebijaksanaan?
Doa:
Ya Bapa, aku berdiam di hadapanMu, untuk mendengarkan bagaimana aku seharusnya menghadapi setiap persoalan dan masalah dalam hidupku.
Perutusan:
Ketika anda keruh hati karena persoalan dan masalah, belajarlah bukan hanya untuk berdoa tetapi untuk hening di hadapan Tuhan.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)