Lentera Keluarga – Menjadi Saudara Tuhan

0
459 views

Selasa, 25 September 2018.
Bacaan: Ams 21:1-6.10-13; Mzm 119:1.27.30.34.35.44; Luk 8:19-21

Renungan:

KITA dapat membayangkan bagaimana reaksi Maria dan saudara-saudara Yesus yang datang dari Nazareth mendengarkan kata-kata Yesus : Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.” Yesus pernah ditolak di Nazareth (Luk 4), tentunya bukan hanya oleh orang-orang lain, tetapi termasuk keluarganya sendiri. Kata-kata Yesus ini bukan sebuah perendahan-penolakan terhadap Maria dan saudara-saudara Yesus, tetapi sebuah keterbukaan bahwa kriteria saudara tidak lagi dibatasi oleh hubungan darah tetapi oleh kesatuan dengan Bapa sendiri. Mereka dapat menjadi saudara-saudara Yesus, bukan hanya orang Nazareth, bukan hanya orang Yahudi tetapi semua orang yang mendengarkan Allah dan melaksanakan sabdaNya.

Sebagai orang kristen, karena baptis kita adalah saudara-saudara Tuhan. Tetapi perlu kita ingat, tidak cukup hanya menyandang status saudara Tuhan karena baptis. Untuk menjadi saudara Tuhan yang sungguh, kita harus mendengarkan Sabda Tuhan dan melaksanakannya. Kita dapat bertanya: berapa jumlah umat kita di paroki, berapa jumlah mereka yang datang misa minggu, jumlah mereka yang datang untuk pertemuan di rukun, lingkungan,  wilayah atau kring, berapa jumlah mereka yang membaca KS dan berdoa setiap kali, berapa yang aktif dalam pelayanan dan kegiatan di gereja. Dengan melihat jumlahnya saja kita dapat mencermati bahwa banyak orang mengaku saudara Tuhan, tetapi tidak mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan.  Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah saudara Kristus dengan mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan.

Kontemplasi

Gambarkan bagaimana Tuhan Yesus membuka diri untuk menjadi saudara bagi banyak orang yang mendengarkanNya.

Refleksi

Apakah aku sudah sungguh layak menjadi saudara Tuhan karena mendengarkan dan melaksanakan sabdaNya?

Doa

Ya Bapa, semoga aku tidak hanya puas menjadi saudara Yesus karena “baptis” tetapi mewujudkannya dalam tindakan iman sehari-sehari. Amin

Perutusan 

Jadilah suadara Tuhan yang sesungguhnya dengan keterlibatan dalam hidup beriman, kebiasaan rohani yang baik dan cara hidup yang benar sebagai orang kristen

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here